Sebulan Setelah Tertembak Tentara Israel, Akhir Pejuang Brigade Martir Al Aqsa Ini Tewas

Sabtu, 26 Agustus 2023 08:53 WIB - Dilihat: 45

Pasukan Israel menembakkan granat kejut ke  salah satu gerbang Masjid Suci Al-Aqsa (Twitter El_baseer313)
Pasukan Israel menembakkan granat kejut ke salah satu gerbang Masjid Suci Al-Aqsa (Twitter El_baseer313)

SUGAWA.ID – (20), seorang warga yang sebulan lalu ditembak pasukan di Kamp Pengungsi Jenin, meninggal dunia, Sabtu 2 Agustus 2023.

Kantor berita Palestina, WAFA melaporkan Ezzedin Kanan yang berasal dari Kota Jaba dekat Jenin yang persis ditembak sebulan lalu pada bagian kepalanya pada tanggal 3 Juli dalam salah satu operasi militer Israel akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya Sabtu, 28 Agustus 2023.

Atas kematian Ezzedin Kanan, sayap partai nasionalis sekuler Fatah, Brigade Martir Al Aqsa, mengklaim Kanan merupakan seorang “pejuang paling sengit” yang selalu bertekad membasmi pendudukan tentara Israel di Palestina.

Karena itu para pejuang bersenjata dan bertopeng dari Brigade Martir Al Aqsa mengapit prosesi pemakaman Kanan.

Jenazah Ezzedin Kanan sendiri dibungkus dengan bendera Palestina dan dihiasi ikat kepala dari kelompok tersebut. Jenasah Ezzedin Kanan lalu dibawa melalui desa asalnya di Jaba.

Kematian Kanan ini menjadikan total korban penyerangan yang berlangsung selama dua hari itu menjadi 14 orang. Bahkan kekerasan terus berlanjut di Tepi Barat dan jumlah korban telah meningkat dengan lebih dari 170 warga Palestina tewas akibat tembakan Israel sejak awal tahun 2023. Demikian dilaporkan Al Jazeera, Sabtu 26 Agustus 2023.

Sementara tentara Israel mengklaim sudah merusak sebagian markas kelompok pejuang Palestina di kamp pengungsi Jenin dan telah menyita ribuan senjata serta bahan pembuat bom.

Sebelumnya Koordinator khusus , Tor Wennesland melaporkan lebih dari 200 warga Palestina dan 30 warga Israel terbunuh di Tepi Barat dan Israel sepanjang tahun 2023 ini dan jumlah korban kekerasan tahun ini melampaui jumlah korban tewas pada tahun lalu dan jadi jumlah kematian tertinggi sejak tahun 2005.

Tor Wennesland melaporkan warga Palestina dan Israel yang terbunuh dan terluka dalam kekerasan ini hampir terjadi setiap hari – termasuk insiden penembakan dua orang warga Negara Israel di Tepi Barat sepekan lalu.

Utusan PBB untuk Timur Tengah itu mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa meningkatnya kekerasan tersebut dipicu oleh semakin besarnya keputusasaan terhadap masa depan, karena Palestina masih mencari terus kemerdekaan.

“Kurangnya kemajuan menuju cakrawala politik yang mengatasi isu-isu inti, telah mendorong konflik berbahaya dan mudah berubah, yang diisi oleh para ekstremis di semua pihak,” kata Tor Wennesland. ***

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini