Rabu, 27 September 2023 09:33 WIB - Dilihat: 78
SUGAWA.ID– Jebolan VR46 Akademi memang selalu memberi kesan yang berbeda dari setiap seri . Seperti pembalap , yang tampil beda dibanding pembalap lain.
Seperti pada seri MotoGP India, yang di selenggarakan di Sirkuit Internasional Buddh di akhir pekan lalu, Marco Bezzecchi harus ekstra membuka gass Desmosedici GP21 untuk bangkit dari start yang lamban.
Bakat pembalap yang menyabet gelar Rookie of the Year 2022 tersebut, berhasil membuat selisih lebih dari delapan detik, menjadikan rekor baru dimana margin kemenangan terbesar yang pernah terjadi di MotoGP 2023.
“Saya memfokuskan diri pada pengereman, jujur karena trek ini sangat sulit,” ungkap Marco Bezzecchi pada MotoGP.com Rabu, (27/09/2023)
Pembalap 24 tahun tersebut juga menerangkan bahwa kondisi trek yang sangat sulit seperti Buddh. Memang harus memiliki tehnik pengereman yang khusus.
“Itu adalah kondisi yang sulit untuk menghentikan motor, penguncian bagian depan sangat banyak. Jadi saya sangat memfokuskan diri pada pengereman,” imbaunya.
Marco juga menuturkan gaya balap rider Ducati yang lainya dalam menjinakkan trek seperti di Buddh.
“Karena biasanya Pecco, Jorge membuat perbedaan di bagian lintasan itu, di setiap lintasan Jorge juga melakukan hal yang sama,” ungkapnya.
Bezzenchi turut menuturkan bahwa pada sesi FP2 pada hari Jumat, telah menemukan trik yang tepat prihal batasan pengereman.
“Saya sadar pada hari Jumat, saya melakukan banyak kesalahan, saya sering melebar tetapi itu hanya untuk menemukan batasnya, dan begitu saya menemukannya, saya bisa memindahkannya sedikit ke depan dan ini memberi saya kemungkinan untuk menjadi lebih cepat,” katanya.
Dan tak lupa Bezzenchi membeberkan kepercayaan dirinya menatap seri utama di hari Minggu,karena yakin banyak titik di Sirkuit Buddh yang tadi terlihat sulit justru menjadi kelebihan untuk dirinya.