Selasa, 5 September 2023 08:55 WIB - Dilihat: 84
SUGAWA.ID – Mantan Kapten Jordan mengatakan uang bukanlah satu-satunya alasan kepindahannya ke Al Ettifaq di musim panas ini. Henderson banyak dikritik atas tindakan hengkang ke Arab Saudi karena negara itu menentang hak-hak LGBTQ+.
“Orang-orang akan melihat klub ini datang dengan membawa banyak uang dan dia hanya berkata saya pergi karena itu. Padahal kenyataannya, hal itu tak terjadi sama sekali. Jangan salah paham, kalau pindah, kesepakatan bisnisnya harus ketat. Harus punya finansial, harus merasa diinginkan, harus merasa dihargai. Dan uang adalah bagian dari itu. Tapi itu tidak benar. Itu bukan satu-satunya alasan dan kemungkinan-kemungkinan ini sudah muncul bahkan sebelum uang disebutkan,” ujar Henderson seperti dikutip The Athletic, Selasa, 5 September 2023
“Angka 700,000 poundsterling per minggu itu tidak benar. Tapi, sekali lagi, hal itu harus menguntungkan kami secara finansial. Saya tidak mengatakan bahwa hal itu tidak terjadi dan saya tidak mengatakan, saya tidak punya banyak uang, karena uang baik dan itu adalah kesepakatan yang bagus tetapi bukan angka yang dilaporkan,” kata Henderson.
“Sulit untuk membuat keputusan ini. Saya sudah lama berada di klub, klub yang saya cintai dan saya hormati karena para penggemar, pemilik, manajer, rekan satu tim saya. Rekan satu tim adalah hal besar. Tapi pada akhirnya, saya merasa itu adalah hal yang tepat untuk mereka juga,” kata punggawa Timnas Inggris ini.
“Saya sangat peduli dengan berbagai hal yang pernah saya ikuti, dan komunitas yang berbeda… Saya sangat peduli. Dan jika orang-orang mengkritik dan mengatakan bahwa saya telah meninggalkan mereka, itu benar-benar menyakiti hati saya. Saya berubah pikiran tentang kepindahan ini, tentang situasi komunitas LGBTQ+ dan semua yang diberitakan di Saudi, keluarga saya, keputusan sepak bola, rekan satu tim,” ceritanya
Pada dasarnya, Henderson mengaku harus membuat keputusan terbaik bagi dirinya dan keluarga. “Jadi,saya harus pergi ke suatu tempat untuk mencoba sesuatu yang baru, untuk mengembangkan permainan yang saya sukai di negara lain, dan mengembangkan liga negara lain? Yang membuat saya bersemangat karena saya ingin mengembangkan olahraga ini di seluruh dunia dan itu membuat saya terus maju,” paparnya.
Mengenai komunitas LGBTQ+ dirinya memahami rasa frustrasi dan kemarahan mereka. “Saya bisa memahami dan mengerti. Yang bisa saya katakan adalah saya menyesal mereka merasa seperti itu. Niat saya tak pernah menyakiti siapa pun. Niat saya selalu membantu tujuan dan komunitas di mana saya merasa mereka telah meminta bantuan saya. Tidak ada yang akan berubah Saya sangat peduli dengan apa yang pernah saya ikuti. Saya sangat peduli,” katanya.
“Saya memang tidak akan mengesampingkan [mengenakan Tali Pelangi di Arab Saudi. Namun, pada saat yang sama, hal yang tidak akan saya lakukan adalah tidak menghormati agama dan budaya. Jika kita semua mengatakan bahwa semua orang bisa menjadi siapa pun yang mereka inginkan dan semua orang inklusif, maka kita harus menghormatinya. Kita harus menghormati semua orang dan harus menghormati agama juga,” tuturnya. ***