SUGAWA.ID – Ketika dunia modern berbicara tentang inovasi, Tiongkok kuno sudah lebih dulu melahirkan sejumlah terobosan yang disebut Empat Penemuan Besar Tiongkok yang mengubah jalannya peradaban.
Dalam sejarah, ada empat penemuan yang kerap disebut sebagai 中国的四大发明 (Zhōngguó sì dà fāmíng), atau Empat Penemuan Besar Tiongkok ini bukan hanya menjadi kebanggaan bangsa Tiongkok, tetapi juga warisan bagi seluruh umat manusia.
Empat Penemuan Besar Tiongkok tersebut adalah kertas, kompas, bubuk mesiu, dan teknik percetakan.
- Kertas – Menyebarkan Pengetahuan Tanpa Batas
Pada tahun 105 M, Cai Lun dari Dinasti Han Timur menciptakan teknik pembuatan kertas (造纸术 zàozhǐshù). Penemuan ini menggantikan bambu, sutra, atau kulit kayu yang sebelumnya digunakan sebagai media tulis. Kertas menjadikan ilmu pengetahuan lebih mudah diakses dan disebarkan.
Sejarawan budaya Tiongkok, Prof. Li Xinfang, menilai kertas sebagai “revolusi sunyi” dalam sejarah manusia.
“Tanpa kertas, kita tak bisa membayangkan perkembangan literasi, administrasi, bahkan pendidikan. Ia adalah fondasi bagi lahirnya peradaban modern,” ungkapnya.
- Kompas – Membuka Jalan ke Samudra
Kompas (指南针 zhǐnánzhēn) mulai digunakan sejak Dinasti Han, tetapi baru pada abad ke-11 dimanfaatkan untuk pelayaran laut.
Dengan kompas, para pelaut Tiongkok berani menembus lautan luas, dan penemuan ini kelak menjadi kunci bagi penjelajahan dunia.
Sejarawan maritim, Joseph Needham, pernah menyebut kompas sebagai “mata dunia.” Menurutnya, “kompas tidak hanya memandu kapal, tetapi juga membuka jalan bagi globalisasi awal. Tanpa itu, mungkin era penjelajahan besar Eropa takkan terjadi secepat itu.”
- Bubuk Mesiu – Dari Pesta ke Perang
Bubuk mesiu (火药 huǒyào) ditemukan oleh para alkemis Dinasti Tang yang awalnya mencari ramuan keabadian.
Ironisnya, ramuan itu justru menjadi bahan peledak. Pada awalnya digunakan untuk kembang api dalam ritual, bubuk mesiu kemudian beralih fungsi ke ranah militer, mengubah wajah peperangan di seluruh dunia.
Sejarawan militer Tiongkok, Prof. Zhang Guoliang, menegaskan bahwa “bubuk mesiu adalah pedang bermata dua. Ia memberi warna pada perayaan, tetapi juga mempercepat modernisasi teknologi militer dengan konsekuensi besar bagi umat manusia.”
- Teknik Percetakan – Revolusi Informasi Pertama
Teknik percetakan (印刷术 yìnshuāshù) pertama kali muncul dengan ukiran kayu pada Dinasti Tang. Kemudian, Bi Sheng dari Dinasti Song menciptakan percetakan huruf lepas dari tanah liat, yang memungkinkan produksi buku secara massal.
Dr. Frances Wood, sejarawan Inggris yang mendalami sejarah Tiongkok, menyebut percetakan sebagai “internet zaman kuno.” “Ia memungkinkan penyebaran ide secara cepat dan masif, jauh sebelum era digital. Tanpa percetakan, Eropa mungkin tidak akan mengalami Renaisans secepat itu,” jelasnya.
Empat penemuan besar Tiongkok ini bukan sekadar bukti kejayaan Tiongkok kuno, melainkan juga tonggak sejarah peradaban dunia. Mereka mempercepat komunikasi, memperluas pengetahuan, dan mendorong globalisasi jauh sebelum istilah itu dikenal.
Sebagaimana ditulis sejarawan Joseph Needham dalam karya monumentalnya Science and Civilisation in China, “Tiongkok memberi hadiah paling berharga kepada dunia. Empat penemuan ini adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan umat manusia.”