SUGAWA.ID – ASEAN Expo 2025 baru berakhir namun kesan mendalam lewat kehadiran SAIC-GM-Wuling (SGMW) masih terasa.
Dengan mengusung tema “Wuling Mengglobal dengan Kualitas Baru”, perusahaan otomotif asal Tiongkok ini berhasil mencuri perhatian tak hanya lewat SGMW, tapi juga terobosan lewat teknologi yang berpotensi mengubah arah industri di kawasan Asia Tenggara.
Salah satu daya tarik utama adalah sistem manufaktur pulau cerdas atau Intelligent Island Manufacturing System (I²MS). Sistem ini dianggap revolusioner karena berani meninggalkan paradigma jalur perakitan konvensional yang sudah bertahan lebih dari seratus tahun. SGMW mengklaim bahwa I²MS mampu meningkatkan efisiensi produksi hingga 30 persen, memangkas biaya per unit sebesar 31 persen, sekaligus memberikan keterlacakan data produk sepanjang siklus hidup kendaraan hingga 100 persen.
Tak heran bila para pengunjung ASEAN Expo 2025 menyebut teknologi ini sebagai lompatan besar dalam dunia manufaktur otomotif.
Selain menyoroti sisi produksi, SGMW juga menampilkan kekuatan riset dan inovasi di bidang energi baru. Laboratorium Kendaraan Energi Baru Guangxi, yang dipimpin oleh delapan akademisi dan bekerja sama dengan lebih dari 90 universitas serta perusahaan, memperkenalkan model riset dan pengembangan terintegrasi: riset di Beijing, Shanghai, Guangzhou, integrasi di Guangxi, lalu penerapan di ASEAN.
Dari sini lahir enam merek teknologi utama, termasuk Magic Battery yang mencuri perhatian dengan uji ekstremnya. Bayangkan saja, baterai tetap aman meski ditembaki peluru langsung. Komitmen terhadap keselamatan ini semakin menegaskan filosofi perusahaan: “Wuling mewujudkan semua yang dibutuhkan masyarakat.”
Tak hanya soal teknologi, SGMW juga mengumumkan langkah ekspansi produk ke pasar Indonesia. Sebagai pemimpin pasar MPV di Tiongkok dengan penjualan kumulatif lebih dari delapan juta unit, mereka resmi meluncurkan Starlight 730 versi kemudi kanan yang akan dipasarkan di Indonesia pada kuartal IV 2025 dengan nama Cortez Darion.
Mobil keluarga ini dilengkapi opsi penggerak ganda, pintu geser elektrik, dan jarak sumbu roda 2.910 mm yang membuatnya serbaguna untuk berbagai skenario penggunaan. Kehadirannya diprediksi akan memperketat persaingan di segmen MPV, yang selama ini menjadi tulang punggung industri otomotif Indonesia.
Sementara itu, Binguo EV, yang dikenal di Tiongkok sebagai Bingo EV, terus diposisikan sebagai bintang kendaraan listrik andalan SGMW. Sejak diperkenalkan pada 2023, mobil listrik mungil ini sudah digunakan oleh lebih dari 550 ribu pengguna.
Setelah masuk ke pasar Indonesia dan Thailand pada 2024, Binguo EV dijadwalkan hadir di Malaysia pada Desember 2025 lewat kerja sama dengan Tan Chong Moto Group. Dengan harga yang terjangkau, desain praktis, dan efisiensi tinggi, Binguo EV ditujukan bagi generasi muda perkotaan yang mencari kendaraan listrik personal dan ramah lingkungan.
Pakar otomotif regional menilai langkah SGMW ini bukan sekadar ekspansi produk.
Menurut Dr. Tan Wai Mun, analis dari Universiti Malaya, sistem manufaktur I²MS berpotensi menjadikan ASEAN bukan hanya pasar konsumsi, tetapi juga basis produksi kendaraan listrik untuk ekspor global.
Sementara itu, Ramon Navarrete, pakar asal Filipina, menilai keberadaan Magic Battery bisa menghapus keraguan konsumen ASEAN soal keamanan baterai mobil listrik.
Di Indonesia, analis industri Adrian Purnomo memandang masuknya Cortez Darion akan memberi warna baru di pasar MPV yang selama ini didominasi pemain lama.
Semua ini menunjukkan bahwa ASEAN kini bukan lagi sekadar pasar penerima produk, tetapi menjadi pusat strategi SGMW untuk membangun rantai nilai penuh, mulai dari riset, manufaktur, hingga penjualan.
Melalui strategi integrasi Indonesia–Malaysia–Thailand, SGMW mendorong transformasi dari sekadar mengekspor model mobil menjadi mengekspor standar teknologi dan sistem produksi yang komprehensif.
Ke depan, SGMW masih akan melanjutkan inovasinya melalui Wonder Flexible Modular System, Ling Power, dan platform Magic Battery untuk memperkuat kehadiran mereka di Asia Tenggara. Bagi SGMW, ASEAN adalah inti strategi global, dan lewat teknologi hijau serta manufaktur cerdas, kawasan ini disiapkan untuk menjadi sentra demonstrasi global mobilitas masa depan.
