Skip to content
  • Rabu, 19 November 2025
  • 1:54 am
  • Sosial Media Kami
Sugawa
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Home
  • 5 Makanan Asli Tiongkok Khas Zhongqiu Jie: Cita Rasa Tradisi di Bawah Bulan Purnama
Kategori
  • Bisnis dan Iptek (21)
  • Budaya (28)
  • Komunitas (3)
  • Sastra dan Komik (8)
  • Sejarah dan Mitologi (34)
  • Sosok (17)
Budaya

5 Makanan Asli Tiongkok Khas Zhongqiu Jie: Cita Rasa Tradisi di Bawah Bulan Purnama

sugawai1 Okt 14, 2025 0

SUGAWA.ID – Setiap tanggal 15 bulan ke-8 dalam kalender lunar Tiongkok, masyarakat Tiongkok dan komunitas Tionghoa di berbagai penjuru dunia merayakan Zhongqiu Jie, atau Festival Pertengahan Musim Gugur. Festival ini merupakan salah satu perayaan terpenting setelah Tahun Baru Imlek, di mana keluarga berkumpul untuk menikmati pemandangan bulan purnama sambil berbagi hidangan tradisional yang penuh makna.

Selain menjadi simbol kebersamaan, makanan dalam perayaan Zhongqiu Jie juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan filosofi hidup masyarakat Tiongkok kuno. Berikut lima makanan asli dari Tiongkok yang selalu hadir dalam perayaan Zhongqiu Jie dan telah diwariskan turun-temurun selama ribuan tahun.

1. Taro Kukus (芋头 – Yu Tou)

Taro atau talas memiliki posisi istimewa dalam festival Zhongqiu Jie, terutama di daerah selatan Tiongkok seperti Fujian dan Guangdong. Makanan ini dipercaya membawa keberuntungan dan kemenangan dalam kehidupan.

Menurut legenda, pada masa Dinasti Qing, rakyat mulai memakan talas pada Zhongqiu Jie sebagai lambang “mengalahkan kesialan.” Dalam bahasa Tionghoa, kata yu tou terdengar mirip dengan kata yang berarti berhasil menaklukkan sesuatu.

Biasanya, taro disajikan dengan cara dikukus sederhana agar rasa lembut dan manis alaminya tetap terasa. Di beberapa daerah, talas juga diolah menjadi bubur manis dengan santan atau digoreng renyah bersama gula merah. Hidangan ini dianggap dapat mendatangkan rezeki dan menjauhkan nasib buruk sepanjang tahun.

2.Kue Bulan (月饼 – Yue Bing)

Kue bulan adalah ikon utama Zhongqiu Jie dan mungkin satu-satunya makanan yang paling dikenal dari festival ini. Bentuknya bulat melambangkan kesempurnaan, persatuan, dan kebahagiaan keluarga, sejalan dengan makna bulan purnama yang menjadi simbol reuni.

Asal-usul kue bulan dapat ditelusuri hingga Dinasti Tang (618–907 M) dan mencapai puncak popularitas pada Dinasti Ming. Secara tradisional, kue ini dibuat dari adonan tipis berisi pasta biji teratai, kacang merah, atau kacang hijau, dengan tambahan kuning telur asin di tengahnya sebagai lambang bulan.

Di Tiongkok bagian utara dan selatan, variasinya berbeda. Di Beijing dan Tianjin, kue bulan cenderung lebih manis dan padat, sedangkan di Kanton (Guangdong), versi mereka memiliki kulit tipis dengan isi yang lembut dan harum minyak kacang. Meskipun kini banyak versi modern seperti isi cokelat atau teh hijau, kue bulan tradisional tetap dianggap simbol suci dalam perayaan Zhongqiu Jie.

3. Kue Beras Bulat (糍粑 – Ci Ba)

Ci Ba adalah kue tradisional dari wilayah Tiongkok selatan, terutama di Hunan, Jiangxi, dan Sichuan. Kue ini terbuat dari beras ketan yang ditumbuk hingga menjadi adonan kenyal, lalu dibentuk bulat seperti bulan dan dipanggang atau digoreng ringan.

Makna dari Ci Ba sangat mendalam. Karena bentuknya yang bulat dan teksturnya lengket, kue ini melambangkan ikatan kekeluargaan yang erat serta keutuhan hubungan antaranggota keluarga. Dalam beberapa tradisi, keluarga membuat Ci Ba bersama-sama di malam festival — menumbuk beras dengan alu besar sambil bercanda dan berbagi cerita, menciptakan suasana hangat dan penuh kebersamaan.

Biasanya Ci Ba disajikan dengan baluran bubuk kacang tanah, gula, atau wijen sangrai. Rasanya sederhana, namun mengandung makna budaya yang sangat dalam.

4. Daging Bebek Panggang (烤鸭 – Kao Ya)

Meskipun kue bulan menjadi simbol utama, di beberapa daerah Tiongkok, daging bebek panggang juga merupakan hidangan penting selama Zhongqiu Jie. Terutama di Provinsi Jiangsu dan Zhejiang, masyarakat percaya bahwa makan bebek pada malam bulan purnama membawa keseimbangan dan kesehatan.

Daging bebek dianggap melambangkan keutuhan dan keharmonisan, karena saat dipanggang kulitnya mengkilap menyerupai warna bulan. Di beberapa daerah, bebek diasinkan dengan garam dan bunga teh (cha ya), menghasilkan aroma harum yang khas.

Selain itu, waktu panen bebek yang bertepatan dengan musim gugur membuat hidangan ini terasa istimewa, menandakan hasil bumi yang melimpah dan rasa syukur atas panen yang baik.

5. Pomelo (柚子 – You Zi)

Buah pomelo, yang masih satu keluarga dengan jeruk, menjadi buah khas lain yang wajib ada di meja saat Zhongqiu Jie. Pomelo memiliki bentuk bulat dan warna cerah seperti bulan purnama, sehingga melambangkan kelimpahan, kebahagiaan, dan hubungan keluarga yang harmonis.

Selain itu, dalam bahasa Tionghoa, “You Zi” terdengar mirip dengan kata yang berarti memiliki anak atau keturunan, sehingga buah ini juga dianggap membawa doa agar keluarga diberkati dengan anak-anak yang baik.

Biasanya pomelo dipotong dan disajikan bersama teh atau kue bulan. Banyak keluarga juga menyimpan kulitnya untuk dijadikan bahan obat tradisional karena dipercaya dapat membantu pencernaan dan menghangatkan tubuh.

Penutup

Zhongqiu Jie bukan sekadar festival memandangi bulan. Ia adalah momen untuk merenungkan hubungan manusia dengan alam dan keluarga, diwujudkan melalui makanan yang penuh simbol dan tradisi. Dari kue bulan yang melambangkan reuni hingga taro yang membawa harapan, setiap hidangan bercerita tentang nilai kebersamaan, doa, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Di bawah cahaya lembut bulan purnama, setiap gigitan dari hidangan khas Tiongkok ini menjadi pengingat bahwa rasa, budaya, dan cinta keluarga selalu berpadu dalam harmoni — sebagaimana bulatnya bulan di langit malam Festival Pertengahan Musim Gugur.


Budaya TionghoaMakanan Asli TiongkokZhongqiu Jie
sugawai1

Website: https://sugawa.id

Related Story
Budaya
Pesona Abadi Lukisan Tiongkok: Ketika Kuas Menyatu dengan Jiwa Alam
sugawai1 Nov 13, 2025
Budaya
Akupunktur: Warisan Abadi Pengobatan Tiongkok 
sugawai1 Nov 11, 2025
Budaya
Menjelajahi Tiongkok: Jejak Sejarah dan Keindahan Alam Sepanjang Masa
sugawai1 Nov 8, 2025
Budaya
Wushu: Ketika Seni Bela Diri Menjadi Gaya Hidup
sugawai1 Nov 5, 2025
Budaya
Sutra Tiongkok: Benang Halus yang Menenun Sejarah Dunia
sugawai1 Nov 4, 2025
Budaya
Rahasia di Balik Aroma: Rempah-rempah Tiongkok yang Mengubah Dunia
sugawai1 Okt 30, 2025
Budaya
Goji Berry: Permata Merah Tiongkok, Rahasia Panjang Umur
sugawai1 Okt 28, 2025
Budaya
Barongsai: Simbol Keberanian dan Keberuntungan dalam Budaya Tiongkok
sugawai1 Okt 27, 2025
Budaya
Kuliner Khas Tiongkok di Indonesia: Tradisi Kuliner Berpadu dengan Cita Rasa Lokal
sugawai1 Okt 18, 2025
Budaya
Baju Koko: Jejak Tionghoa dalam Busana Muslim Indonesia
sugawai1 Okt 17, 2025
Budaya
5 Warna Dominan dalam Budaya Tiongkok: Makna, Simbolisme, dan Kehidupan Sehari-hari
sugawai1 Okt 16, 2025
Budaya
Menelusuri Sejarah Tiongkok: 5 Situs Bersejarah yang Wajib Dikunjungi
sugawai1 Okt 15, 2025

Copyright © 2025 | Sugawa.id | NewsExo by ThemeArile

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami