SUGAWA.ID — Tak hanya kaya akan seni dan budaya, Tiongkok juga meninggalkan jejak yang mendalam di dunia kuliner, khususnya di Indonesia. Sejak kedatangan imigran Tionghoa pada abad ke-17, beragam hidangan kuliner khas Tionghoa telah berpadu dengan cita rasa lokal dan berkembang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Indonesia.
Dari hidangan restoran mewah hingga jajanan kaki lima, kuliner khas Tiongkok telah lama diterima dan bahkan dimodifikasi agar sesuai dengan selera Indonesia.
Sepanjang sejarahnya, kuliner khas Tiongkok di Indonesia telah mengalami perpaduan budaya yang menarik, menciptakan versi kuliner yang unik dan inovatif. Berikut beberapa hidangan khas Tionghoa yang kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
- Bakmi – Hidangan yang Memukau Salah satu warisan kuliner Tionghoa yang paling dikenal luas di Indonesia adalah Bakmi, atau mi Tionghoa. Berasal dari tradisi kuliner Tionghoa, mi memiliki sejarah panjang sebagai hidangan yang mudah diakses namun lezat. Di Indonesia, bakmi ayam dan bakmi goreng adalah dua variasi yang sangat populer. Proses memasaknya yang sederhana, namun kaya akan rempah-rempah seperti kecap manis, bawang putih, dan ayam, menjadikan bakmi favorit banyak orang. Hidangan ini tidak hanya ditemukan di restoran besar tetapi juga di warung kaki lima di seluruh Indonesia, menunjukkan akar yang dalam dari mi Tionghoa dalam masakan Indonesia. “Bakmi adalah simbol keragaman kuliner Indonesia. Meskipun berasal dari Tionghoa, mi sangat familiar di lidah orang Indonesia,” kata Ahmad Fauzi, seorang pakar kuliner Indonesia. “Bahkan ada variasi bakmi yang dicampur dengan rempah-rempah lokal, seperti bakmi godhog (sejenis mi goreng) di Yogyakarta atau bakmi jogja (sejenis mi goreng) yang memiliki rasa lebih gurih.”
- Dim Sum – Camilan Lezat yang Terkenal di Dunia
Camilan khas Tiongkok ini juga sangat populer di Indonesia. Dim sum, yang terdiri dari berbagai jenis hidangan kecil seperti siomay, hakau (pangsit udang), dan lumpia, merupakan hidangan favorit untuk berbagai acara, terutama sarapan dan makan siang. Banyak restoran dim sum terdapat di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Sejak diperkenalkan oleh imigran Tiongkok, dim sum telah diadaptasi dengan menggunakan bahan-bahan lokal, menciptakan variasi baru yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Misalnya, siomay Bandung menggunakan ikan tenggiri sebagai bahan utama, tidak seperti siomay asli Tiongkok yang lebih banyak menggunakan daging babi.
Di banyak daerah, dim sum merupakan hidangan yang dinikmati tidak hanya di restoran mewah tetapi juga di warung-warung kecil, menggambarkan betapa melekatnya masakan Tiongkok dalam kehidupan sehari-hari.
- Tahu dan Tempe – Kombinasi Unik Tiongkok dan Indonesia Meskipun tahu dan tempe merupakan makanan asli Indonesia, keduanya sangat dipengaruhi oleh Tiongkok. Di banyak restoran Tiongkok di Indonesia, tahu sering dipadukan dengan rempah-rempah Tiongkok untuk menciptakan hidangan yang lebih kaya rasa, seperti tahu kung pao atau tahu kecap.
Di Indonesia, kombinasi tahu (yang berasal dari Tiongkok) dan tempe (yang merupakan hidangan tradisional Indonesia) menciptakan hidangan baru yang menarik. Salah satu contohnya adalah tahu dan tempe rebus, yang meskipun menggunakan teknik memasak lokal, memiliki saus kacang yang sangat dipengaruhi oleh masakan Tiongkok.
Kombinasi ini menunjukkan bagaimana masakan Tiongkok telah beradaptasi dan bersinergi dengan budaya kuliner Indonesia. Bahkan, beberapa restoran Tiongkok kini menawarkan tempe sebagai lauk, memberikan alternatif bagi mereka yang lebih menyukai hidangan berbahan dasar kedelai.
- Pangsit – Lezat dengan Sentuhan Lokal Pangsit adalah hidangan kecil yang terbuat dari adonan tepung berisi daging cincang atau sayuran, lalu direbus atau digoreng. Hidangan ini, yang dikenal sebagai pangsit di Tiongkok, memiliki banyak variasi di Indonesia. Salah satu yang paling terkenal adalah pangsit goreng, yang disajikan bersama mi atau mi ayam.
Pangsit goreng ini biasanya disajikan dengan kecap manis atau saus sambal, menambahkan rasa gurih dan pedas yang sangat cocok dengan lidah orang Indonesia. Hidangan ini sangat populer di seluruh Indonesia, mulai dari restoran besar hingga pedagang kaki lima. Pangsit adalah hidangan serbaguna. Dapat disantap sebagai camilan, dengan mi, atau hanya dengan kuah panas. Kehadirannya di Indonesia sudah mengakar kuat, tambah Ahmad Fauzi.
- Es Teler dan Es Campur – Warisan Tionghoa dalam Segelas Penyegar Meskipun es teler dan es campur sering dianggap sebagai camilan khas Indonesia, banyak elemen dalam hidangan ini berasal dari Tiongkok, terutama penggunaan kelapa muda dan buah segar.
Es campur, yang populer di kalangan banyak orang Indonesia, juga berakar dari kuliner Tiongkok, dengan kombinasi agar-agar, kacang merah, dan sirup manis. Saat musim panas tiba, es campur, dengan beragam isiannya, merupakan pilihan menyegarkan yang tak tertahankan, dan bagi banyak orang, es campur adalah perpaduan rasa, menggabungkan unsur lokal dan Tiongkok dalam satu hidangan.
Warisan Kuliner yang Tak Terlupakan
Tak dapat dipungkiri bahwa kuliner Tionghoa telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Indonesia. Dari mi ayam sederhana hingga dim sum yang mewah, kuliner Tionghoa telah bertransformasi menjadi kuliner yang dapat dinikmati siapa pun, kapan pun.
Seiring waktu, masyarakat Indonesia terus mengembangkan dan mengadaptasi resep-resep Tionghoa dengan bahan dan cita rasa lokal, menciptakan hidangan-hidangan baru yang semakin populer. Hidangan-hidangan ini tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga melambangkan keragaman budaya dan keterbukaan Indonesia terhadap dunia luar. Dalam setiap gigitannya, terdapat kisah migrasi, adaptasi, dan keragaman cita rasa yang menjadikan kuliner Tionghoa di Indonesia sebagai warisan budaya abadi.













