Skip to content
  • Saturday, 4 October 2025
  • 6:41 am
  • Sosial Media Kami
Sugawa
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Home
  • Ini 6 Pantangan Selama Festival Tiong Ciu Pia, Jangan Sampai Terlewat!
Categories
  • Bisnis dan Iptek (6)
  • Budaya (7)
  • Sastra dan Komik (3)
  • Sejarah dan Mitologi (7)
  • Sosok (4)
Budaya

Ini 6 Pantangan Selama Festival Tiong Ciu Pia, Jangan Sampai Terlewat!

sugawai1 Sep 24, 2025 0

SUGAWA.ID – Festival Tiong Ciu Pia atau Festival Kue Bulan menjadi salah satu perayaan penting dalam kalender masyarakat Tionghoa.

Jatuh pada tanggal 15 bulan kedelapan penanggalan Imlek, momen Festival Tiong Ciu Pia ini identik dengan indahnya bulan purnama, kebersamaan keluarga, dan tentunya kue bulan yang manis dan penuh makna.

Namun, selain tradisi berbagi kue bulan, ada juga sejumlah pantangan Festival Tiong Ciu Pia yang dipercaya dapat membawa kesialan bila dilanggar.

Berikut adalah 6 pantangan Festival Tiong Ciu Pia yang harus diperhatikan.

  1. Jangan Bertengkar Saat Berkumpul
    Festival ini adalah saat keluarga berkumpul, mirip dengan perayaan Lebaran atau Natal. Karena itu, pantangan terbesar adalah bertengkar. Suasana tegang dianggap bisa mengganggu keharmonisan keluarga. Masyarakat Tionghoa percaya, pertengkaran di bawah bulan purnama bisa memengaruhi rezeki dan hubungan dalam setahun ke depan.
  2. Tidak Boleh Memotong Kue Bulan Sembarangan
    Kue bulan melambangkan kesatuan dan kebulatan hati. Memotongnya harus rapi, biasanya menjadi delapan bagian yang sama. Memotong sembarangan dianggap membawa perpecahan dalam keluarga atau hubungan sosial.
  3. Hindari Membalikkan Piring atau Mangkok
    Saat menyajikan hidangan, piring atau mangkok tidak boleh dibalik. Hal ini dipercaya bisa “membalikkan keberuntungan” dan membuat rezeki menjauh. Karena itu, tata krama di meja makan saat festival menjadi perhatian khusus.
  4. Tidak Mengabaikan Persembahan pada Leluhur
    Di banyak rumah, Festival Tiong Ciu Pia juga diramaikan dengan persembahan buah, teh, dan kue bulan untuk leluhur. Tidak melakukan ritual ini atau melakukannya asal-asalan dianggap kurang hormat dan bisa membawa kesialan bagi keluarga.
  5. Jangan Menyajikan Buah yang Terbelah atau Rusak
    Buah utuh seperti jeruk, pir, atau delima biasanya menjadi simbol keberuntungan. Menyajikan buah yang sudah terbelah atau rusak dianggap pertanda buruk, seolah keberuntungan juga ikut terbelah.
  6. Menghindari Kata-Kata Buruk di Malam Bulan Purnama
    Festival ini erat kaitannya dengan doa, harapan, dan kesucian bulan. Karena itu, masyarakat dianjurkan menghindari kata-kata kasar atau makian. Malam purnama diyakini sebagai waktu ketika doa lebih mudah terkabul, sehingga ucapan buruk bisa dianggap sebagai doa jelek.

Pantangan-pantangan tersebut memang hanya bersifat simbolis, namun intinya adalah menjaga keharmonisan keluarga dan menghormati tradisi. Di balik kue bulan yang manis dan pesta keluarga yang hangat, ada pesan mendalam: hidup rukun, menjaga kebersamaan, dan tidak melupakan leluhur.

Dengan mematuhi pantangan-pantangan kecil ini, suasana Festival Tiong Ciu Pia menjadi lebih sakral sekaligus penuh makna, bukan sekadar perayaan, tetapi juga pengingat untuk merawat harmoni dalam kehidupan.


Budaya TionghoaKue BulanTiong Ciu Pia
sugawai1

Website: https://sugawa.id

Related Story
Budaya
Jejak Sejarah dan Sentuhan Budaya Peranakan Tionghoa pada Batik Indonesia
sugawai1 Oct 3, 2025
Budaya
Lima Pantangan di Festival Chóngyáng: Tradisi Tua, Makna Mendalam
sugawai1 Oct 3, 2025
Budaya
Festival Chongyang, Tradisi Tionghoa yang Mengajarkan Syukur dan Bakti
sugawai1 Sep 30, 2025
Budaya
Ini 6 Hidangan Lokal Indonesia yang Digunakan dalam Festival Tiong Ciu Pia
sugawai1 Sep 25, 2025
Budaya
Mengapa Festival Tiong Ciu Pia Perlu Dipahami Anak Muda Tionghoa, Ini Kata Para Pakar
sugawai1 Sep 25, 2025
Budaya
Tiong Ciu Pia: Kue Bulan yang Menyatukan Tradisi di Indonesia
sugawai1 Sep 24, 2025

Copyright © 2025 | Sugawa.id | NewsExo by ThemeArile

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami