Senin, 13 November 2023 12:44 WIB - Dilihat: 78
SUGAWA.ID-Sebanyak 8.799 keluarga di masuk kategori . Miskin ekstrem adalah kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti makan, kesehatan, tempat tinggal dan pendidikan.
Data tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) pada Agustus 2023 lalu.
Syarif (60), dan istrinya Aniah (54), adalah salah satu keluarga miskin ekstrem di Kota Serang. Syarif yang tinggal di Kampung Lebak Sili, RT03/RW 08, Kelurahan Unyur, Kota Serang, sudah dua tahun terakhir tidak bekerja karena sakit-sakitan. Syarif sebelumnya bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Rau, Kota Serang.
Sedangkan istrinya, Aniah bekerja sebagai pemulung dengan penghasilan tidak menentu. Rata-rata Aniah memperoleh Rp 400 Ribu per bulan. Dan perkawinan mereka dikaruniakan 8 orang anak.
Menurut Kota Serang, , beginilah potret masyarakat Kota Serang sesungguhnya. Di Ibu Kota Provinsi Banten ini, masih terdapat 8.799 keluarga yang miskin ekstrem.
“Pemkot kerjanya ngapain saja, kenapa jumlah warga miskinnya masih banyak,” ungkap Wibowo, Senin (13/11/2023).
Padahal, tambah Wibowo, sesuai Inpres No 4 Tahun 2022, program pengentasan kemiskinan harus selesai di tahun 2024.
“Harusnya program pengentasan kemiskinan ini menjadi prioritas untuk diselesaikan,” ujar Caleg Dapil 1 Kota Serang ini lagi.
Ironisnya, banyak program bantuan pemerintah bagi keluarga miskin, di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH), Program Indonesia Pintar (PIP), Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Namun jumlah keluarga miskin masih tetap membengkak.
Kondisi ini membuat Wibowo menaruh curiga dengan bantuan yang diberikan pemerintah tepat sasaran atau tidak. Bahkan Wibowo berjanji akan mengecek bantuan pemerintah itu tepat sasaran atau tidak.
“Saya akan cek, apakah bantuan pemerintah itu tepat sasaran atau tidak,” tandas caleg dengan nomor urut 7 itu.***