Kamis, 5 Oktober 2023 07:37 WIB - Dilihat: 51
SUGAWA.ID-Sebanyak 7.500 rumah warga di , Provinsi Banten, ternyata belum memiliki fasilitas mandi, cuci dan kakus ().
Kondisi ini sangat ironis, karena Kota Serang merupakan ibu kota Provinsi Banten, yang seyogianya lebih maju daripada daerah lainnya di Provisi Banten.
Akibatnya, warga melakukan praktik atau membuang air besar sembarangan yang dampaknya tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga menyebarkan berbagai penyakit.
Berdasarkan data Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kota Serang, terdapat 7.500 rumah warga yang tidak memiliki jamban. Sehingga warga terpaksa membuang air besar sembarangan di sekitar tempat tinggal mereka.
Kondisi ini membuat Caleg Partai Nasdem Kota Serang, , bereaksi. Dia mengkritisi sikap Pemkot Serang yang tidak peka dengan kondisi masyarakat yang ada.
Menurut Wibowo, ini bentuk ketidakpekaan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang terhadap warganya.
“Di zaman digital begini, masih ada masyarakat yang dolbon. Ini bentuk ketidakpekaan dari Pemkot Serang terhadap warganya,” tandas Wibowo, Kamis (5/10/2023).
Wibowo mengatakan, sebagai ibu kota Provinsi Banten, seharusnya sudah tidak ada lagi masyarakat di Kota Serang yang dolbon. “Ini kan ibu kota provinsi, seharusnya urusan-urusan begini sudah tidak ada lagi,” tegas nomor urut tujuh ini.
Selain itu, Wibowo juga mempertanyakan program peningkatkan kesehatan masyarakat yang ada di Pemkot Serang. Karena lanjut Wibowo, bagaimana meningkatkan kesehatan masyarakat kalau urusan dolbon saja belum selesai.
“Urusan dolbon saja tidak selesai, bagaimana mau meningkatkan kesehatan masyatakat,” tanya Wibowo.
Wibowo menambahkan, dolbon itu sudah pasti tidak sehat terhadap diri sendiri dan orang lain. Praktik dolbon juga dapat mendatangkan berbagai penyakit di antaranya diare dan penyakit-penyakit lainnya.
“Penyakit yang biasanya dialami masyarakat adalah diare karena penularannya lewat air, lalat dan lain-lain. Belum lagi penyakit lainnya,” tutup Wibowo.***