Kamis, 15 Februari 2024 11:51 WIB - Dilihat: 56
SUGAWA.ID – 2024 mendatangkan petaka bagi sejumlah pemuda yang menjadi pengiat konservasi Tambling Wildlife Nature Concervation (-) Mereka diserang oleh sebuah kelompok bermotor di Desa Martanda, Pematang Sawah, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Selasa (13/02/24) malam.
Berdasarkan informasi yang diterima, insiden yang terjadi pada malam menjelang har berawal dari adanya kelompok penyerang yang mengendarai sepeda motor dengan suara meraung kencang melintas di wilayah pemukiman warga Limus, Tanggamus.
Ketika itu salah seorang korban berinisal J, menanyakan maksud dan tujuan kelompok tersebut mengendarai sepeda motor dengan suara kencang di malam hari.
Baca Juga:
“Apakah dari kami ada salah? Ko, geber-geber motor di sini,” cerita J menjelaskan kronologis kejadian.
Namun, menurut J, bukan pertanyaannya dijawab dengan baik justru kelompok itu membuat keributan dan mereka menyerang petugas TWNC dan kelompok warga. Untuk menghindari pertikaian berlanjut, petugas TWNC memilih menghindar ke rumah salah satu warga lain bernama S.
Namun kelompok penyerang tersebut langsung membombardir rumah S dengan aksi lempar batu melalui jendela dan atap rumahnya. Sehingga situasi makin tak terkendali, karena kelompok penyerang masuk ke rumah tersebut dan mengobrak abrik dapur serta mengancam dengan pisau.
Baca Juga:
Mereka melakukan penyerangan secara membabi buta terhadap para korban, seperti melempar botol bekas minuman keras, memukul dengan badik sampai menginjak-injak para korban. Penyiksaan tersebut menyebabkan korban pertama berinisial J mendapat luka serius di bagian lengan tangan kiri (2cm) karena terkena pisau (badik) dan luka goresan di dada kiri (4cm).
Korban kedua berinisial O mengalami luka yang serius di bagian mata akibat tersiram cairan asam berbau pesing, menggunakan botol Wipol kebagian mata kirinya. Akibat siraman ini, penglihatan korban jadi samar-samar dan kondisi tubuhnya menggigil.
Dan korban ketiga, berinisial M yang mendapat aksi pukulan bertubi-tubi, mulai dari pelipis, mata hidung dan dada korban hingga mengalami sesak dan susah nafas.
Petugas TWNC yang lain berusaha melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib namun malah mendapat intimidasi serta para pegiat TWNC dilarang keluar dari rumah serta dilarang ikut pemilu. Informasi terakhir, para korban sudah dievakuasi untuk mendapatkan penanganan intensif oleh tim medis karena luka-luka diderita sangat parah.*** Sumber Ginting