Ini Cerita Ananda Omesh yang Gunakan Motor Listrik Sejak 2015. Selain Hemat Bisa Ikut Jaga Lingkungan

Minggu, 27 Agustus 2023 08:46 WIB - Dilihat: 45

Ananda Omesh, aktor yang juga pengguna motor listrik sejak tahun 2015 mengaku kini lebih nyaman menggunakan motor listrik. Hal ini karena motor listrik minim emisi gas buang dan polusi suara, apalagi kini telah menjadi tren. (Dok PLN)
Ananda Omesh, aktor yang juga pengguna motor listrik sejak tahun 2015 mengaku kini lebih nyaman menggunakan motor listrik. Hal ini karena motor listrik minim emisi gas buang dan polusi suara, apalagi kini telah menjadi tren. (Dok PLN)

SUGAWA.ID – Aktor dan presenter berbagi cerita soal pengalamannya menggunakan karena lebih hemat dari sisi biaya operasional maupun perawatannya.

Ananda Omesh mengaku sudah menjadi salah satu pengguna motor listrik sejak tahun 2015 dan merasa dirinya lebih nyaman menggunakan motor listrik karena motor listrik minim emisi gas buang dan polusi suara, apalagi kini penggunaan motor listrik sudah menjadi tren di masyarakat.

“Menurut saya kendaraan listrik itu kendaraan masa depan, jadi kita nggak boleh ketinggalan. Percayalah infrastruktur teknologi semuanya akan semakin berkembang, jadi buat semua masyarakat jangan mau ketinggalan dengan transisi yang jauh lebih baik ini,” tutur Ananda Omesh.

Ananda Omesh menuturkan dengan banyaknya infrastruktur yang dihadirkan pemerintah akan semakin membuat pengendara motor listrik jadi lebih nyaman dan merasa bisa mengikuti trend.

Executive Vice President Pelayanan Pelanggan Retail , Tonny Bellamy dalam keterangan persnya, menyatakan saat ini penggunaan kendaraan listrik jadi pilihan strategis karena masyarakat turut serta dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia. Selain itu, keuntungan yang didapat setelah beralih menggunakan kendaraan listrik mampu menghemat biaya operasional hampir 80 persen.

Tonny memaparkan perbandingannya cukup jauh, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699 per kilowatt hour (kWh) dan hanya diperlukan sekitar Rp2.500 untuk motor listrik dalam menempuh jarak 50 kilometer (km) dan 10 km untuk mobil listrik. Sedangkan, jika menggunakan BBM maka kita akan menghabiskan sekitar Rp13 ribu untuk menempuh jarak yang sama.

“Selain lebih ramah lingkungan, juga sangat menghemat biaya operasional. Maka dari itu, kendaraan listrik kini jadi pilihan utama keluarga di Indonesia,” ujar Tonny.

Terkait adanya perdebatan di masyarakat, efektivitas penurunan emisi penggunaan kendaraan listrik dimana sumber listrik yang ada di Indonesia saat ini masih bersumber dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tonny pun menuturkan argumennya.

“Masyarakat ada yang bilang percuma berpindah ke kendaraan listrik kalau sumber listriknya 60 persen masih dari PLTU. Ini perlu diedukasi. Penggunaan kendaraan listrik dengan kondisi hari ini akan mengurangi 50 persen emisi. Apalagi ke depan kita sedang melakukan transisi energi dan ke depan penggunaan energi ramah lingkungan akan terus meningkat,” kata Tonny.

Sebagai gambaran, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,2 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,2 kWh listrik emisinya setara 1,2 kg CO2e.

Tonny juga menegaskan komitmen PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan terus membangun infrastruktur yang memadai di tanah air. Saat ini PLN sudah mengoperasikan lebih dari 600 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), lebih dari 1.400 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), serta lebih dari 9.000 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik di tanah air.

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini