Kamis, 5 Oktober 2023 09:23 WIB - Dilihat: 124
SUGAWA.ID– Sebuah unggah video yang tengah viral di sosial media, prihal sikap Intoleransi sejumlah penganut ultra-ortodoks, yang meludah ke arah jamaah Kristen di Kota Tua Yerusalem.
Diketahui aksi tersebut kini telah menyebabkan kegemparan khususnya di Israel. di tengah kekhawatiran atas terjadinya akan meningkatnya serangan-serangan yang termotivasi dari aksi tersebut.
Video yang dibagikan di X konon tersebut, menunjukkan aksi sekelompok peziarah asing yang sedang keluar dari sebuah gereja. Dengan salib kayu merah raksasa yang di pikul oleh beberapa peziarah asing, ketika mereka memulai prosesi mereka melalui labirin batu kapur Kota Tua. (Rumah bagi tanah paling suci dalam Yudaisme, tempat suci tersuci ketiga dalam Islam dan situs-situs Kristen utama).
Ketika pada saat itu mereka berjalan di rute Kota Tua, yang mereka yakini diambil Yesus Kristus sebelum penyalibannya di bukit Golgota. Disaat waktu bersamaan dengan keluarnya rombongan para jemaat Kristen asing dari gereja yang sambil memikul salib.
Terhitung setidaknya ada tujuh orang dewasa Yahudi yang mengenakan setelan jas gelap. Terlihat sedang meludah ke arah tanah di samping kelompok wisatawan Kristen.
Sontak tindak intoleransi tersebut menyulut rasa empati kaum beragama internasional yang di tambah lagi dengan pernyataan dari Elisha Yered.
Dimana dirinya adalah seorang pemimpin pemukim ultranasionalis dan mantan penasihat seorang anggota parlemen dalam koalisi pemerintahan PM Netanyahu.
Pernyataan Elisha Yered, langsung di kecam dan di tolak oleh PM Israel, Benjamin Netanyahu, yang langsung mengutuk tindakan tersebut.
“Israel benar-benar berkomitmen untuk melindungi hak suci beribadah dan ziarah ke tempat tempat suci semua agama. Saya sangat mengutuk setiap upaya untuk mengintimidasi jamaah, dan saya berkomitmen untuk mengambil tindakan segera dan tegas terhadapnya,” Netanyahu memposting di X.
“Perilaku menghina terhadap jamaah adalah penistaan dan tidak dapat diterima. Segala bentuk permusuhan terhadap individu yang terlibat dalam ibadah tidak akan ditoleransi,” tambahnya.***