Indonesia dan Belanda Perkuat Kerja Sama Perangi Kejahatan Transnasional, Ini Kata Menkumham RI

Jumat, 25 Agustus 2023 09:58 WIB - Dilihat: 92

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Yasonna H. Laoly bertemu dengan Menteri Kehakiman dan Keamanan  Belanda, Dilan Yesilgoz-Zegerius, Jumat (25/8/2023). (Humas Kemenkumham)
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Yasonna H. Laoly bertemu dengan Menteri Kehakiman dan Keamanan Belanda, Dilan Yesilgoz-Zegerius, Jumat (25/8/2023). (Humas Kemenkumham)

SUGAWA.ID – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia  Republik Indonesia () mengatakan kecanggihan teknologi membuat semakin maju dan meningkat karena jangkauan globalnya.

Karena itu,  kata Menkumham RI, Pemerintah Indonesia dan sepakat memperkuat bilateral, khususnya dalam hal perang melawan kejahatan transnasional. Sebab kejahatan lintas negara kian mengancam keamanan.

“Pemerintah harus memanfaatkan teknologi untuk melawan kejahatan transnasional secara efektif. Untuk itu, Indonesia dan Belanda mendorong kerja sama melalui teknologi digital dan platform media sosial,” ujar Menkumham RI Yasonna H. Laoly  dalam keterangan tertulis, Jumat (25/8/2023).

Dalam kesempatan ini, Menkumham RI Yasonna H. Laoly berserta jajarannya bertemu dengan mitranya, Menteri Kehakiman dan Keamanan Belanda, Dilan Yesilgoz-Zegerius, di Den Haag Jumat (25/8/2023), untuk membahas beberapa poin penting terkait kerja sama dalam perang melawan kejahatan transnasional.

Yasonna menegaskan berbagai bentuk kejahatan transnasional telah merugikan masyarakat, seperti perdagangan orang dan penipuan siber.

Didampingi oleh Duta Besar Republik Indonesia, Mayertas dan Sekretaris Jenderal, Andap Budhi Revianto, Yasonna berharap Indonesia dan Belanda meningkatkan kerja sama antarpenegak hukum serta pengawasan perbatasan.

“Pelaku kejahatan transnasional bisa memasang lowongan pekerjaan palsu di luar negeri, hingga akhirnya korban dipaksa tinggal dan tidak bisa pulang. Pemerintah Indonesia dan Belanda perlu meningkatkan kerja sama untuk melawan kejahatan-kejahatan ini,” tegasnya.

Untuk mencegah kejahatan tersebut, Pemerintah Indonesia telah menciptakan sistem database yang memantau mobilitas penyintas kejahatan transnasional sehingga berhasil dipulangkan serta memperketat proses pemeriksaan keimigrasian.

Indonesia pun sudah melakukan perjanjian bantuan hukum timbal balik, ekstradisi, dan kerja sama hukum dengan sejumlah negara untuk mengatasi kejahatan transnasional.

Selanjutnya, kerja sama dengan Belanda ini, diharapkan akan semakin menguatkan level keamanan dan kemampuan pemerintah dalam melindungi masyarakatnya dari kejahatan.

Disampaikan Yasonna, hubungan bilateral Indonesia dan Belanda di bidang hukum yang tengah berjalan semakin menunjukkan tren positif.

Kedua negara rutin berdialog dalam forum Indonesia-Netherlands Legal Update (INLU). Forum ini bertujuan agar antarnegara dapat saling bertukar pandangan, pengalaman, dan praktik terbaik di bidang hukum.

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini