Sabtu, 2 September 2023 02:16 WIB - Dilihat: 110
SUGAWA.ID – Pasangan Capres dan Cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan (Cak Imin) memilih Kota Surabaya, Jawa Timur sebagai tempat untuk bagi mereka di .
Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa () Syaiful Huda mengungkapkan deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar akan dilakukan di Hotel Yamato, Sabtu 1 September 2023 karena terinspirasi perjuangan arek Suraboyo yang merobek bendera Belanda jadi Bendera Merah Putih.
“Pilihannya Hotel Majapahit atau dulu dikenal dengan Hotel Yamato yang punya arti tersendiri,” kata Syaiful Huda dalam keterangan persnya, Sabtu 1 September 2023.
Dia mengungkapkan Anies Baswedan dan Muhaimin menawarkan perubahan untuk Indonesia lebih baik pada Pilpres 2024. Sebab, Anies maupun Cak Imin mempunyai program yang jelas dalam memperbaiki dan mempercepat upaya mewujudkan Indonesia lebih adil, makmur, dan sejahtera.
“Seperti kami ketahui bersama bahwa dua sosok ini telah menyampaikan ide dan gagasannya untuk Indonesia lebih baik. Ide dan gagasan inilah yang ditawarkan sebagai janji kerja untuk Indonesia,” paparnya.
“Anies Baswedan dan Muhaimin sadar akan ada banyak hambatan dan tantangan di Pilpres 2024. Namun, tantangan dan hambatan itu akan dihadapi dengan tegar seperti arek-arek Suroboyo yang rela mengorbankan nyawa demi mengibarkan Merah Putih,” katanya.
Sementara Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Sekum Bamusi) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah menyatakan meski Anies Baswedan didukung PKB tak berarti dia akan mendapat dukungan penuh kaum .
“Suara NU di PKB hanya sekitar 10 persen. Jumlah itu tak akan berpengaruh pada capres Anies Baswedan,” kata Gus Falah.
Menurutnya, warga NU cerdas dalam menentukan pilihan politik sehingga tak memilih hanya pada satu partai politik. Apalagi PBNU tak pernah menginstruksikan para nahdiyin memilih salah satu parpol saja.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menegaskan PBNU memberikan kebebasan kepada nahdiyin dalam menentukan pilihan politiknya sesuai hati nurani untuk bangsa serta negara. Karena itu koalisi Anies-Muhaimin tak akan menggerus suara Capres PDIP Ganjar Pranowo di basis suara NU.
“Ganjar merupakan warga NU dan Nyai Siti Atikoh (istri Ganjar) merupakan puteri ulama NU, pasti juga akan menggunakan strategi warga NU untuk menggaet suara nahdiyin,” papar Gus Falah.