Jumat, 8 September 2023 06:16 WIB - Dilihat: 47
SUGAWA.ID – Dua hasil survey terbaru Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menunjukkan terjadi perbedaan yang tipis antara Koalisi PDIP-PPP-Hanura dan Perindo, dengan koalisi Indonesia Maju, .
Dalam dua survey terbaru yang dirilis Ipsos Public Affairs menyebutkan bahwa elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo mengalami “rebound” alias kembali unggul atas kandidat lain dengan elektabilitas 40,12 persen. Hasil ini menunjukkan Ganjar Pranowo mampu membalikkan keadaan (rebound) dari survey lembaga yang sama pada 18 Juli 2023.
Dalam survey yang dilakukan Ipsos Public Affairs Juli lalu Prabowo unggul di angka 36,65 persen dibanding Ganjar Pranowo 34,46 persen. Namun kini hasil survei Ipsos terbaru menunjukkan elektabilitas Ganjar sebesar 40,12 persen, Prabowo Subianto 37 persen, dan Anies Baswedan sebesar 22,67 persen.
Namun seperti juga survey yang dilakukan lembaga lain, Ganjar maupun Prabowo memanglah tidak berselisih jauh. Peneliti senior Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam mengatakan peta elektabilitas bacapres masih akan bergerak dinamis karena ada faktor ketokohan, mesin politik, strategi kampanye, logistik dan lainnya.
Arif menjelaskan dalam simulasi tiga pasang calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo unggul saat berpasangan dengan Sandiaga Uno maupun Mahfud MD dengan elektabilitas 36 persen dan 39 persen.
Sementara Prabowo Subianto-Erick Thohir atau Prabowo-Khofifah Indar Parawansa posisi elektarbilitas Prabowo menjadi 34 persen dan 28 persen) senentara jika Anies Baswedan dipasangkan dengan AHY hanya mendapat 19 persen dan 21 persen).
Arif mengatakan hasil berbeda terjadi jika simulasi dilakukan untuk dua pasang calon saja. Jika Prabowo Subianto dipasangkan dengan Ganjar Pranowo akan mereka akan meraih 54 persen dan Anies Baswedan-AHY hanya akan mendapat 23 persen.
Sedangkan hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan bakal calon presiden (capres) koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto justru unggul dari capres PDIP Ganjar Pranowo dalam simulasi Pilpres head to head.
Dalam simulasi head to head tersebut, Prabowo akan mencatatkan elektabilitasnya mencapai 51,8 persen, sedangkan Ganjar mencatatkan 34,5 persen dan sebanyak 13,7 persen menyatakan tidak tahu/tidak menjawab. “Prabowo unggul dalam simulasi head to head,” kata peneliti senior CPCS Hatta Binhudi.
Dikatakan jarak elektabilitas dalam skenario head to head antara Prabowo dan Ganjar menunjukkan keunggulan Prabowo dalam menyerap basis pendukung Anies Baswedan.
“Jika hanya dua pasangan capres alias Anies tersisih pada putaran kedua, basis pemilih Anies akan condong mengalihkan dukungannya kepada Prabowo. Sehingga dapat dipastikan basis pemilih Prabowo dan Anies hampir mirip dan cenderung beririsan,” ujar Hatta.