Lanching Biografi, Menkumham Yasonna H Laoly Cerita Pengalaman Hidup dan Mimpinya Sebagai Anak Kolong

Jumat, 27 Oktober 2023 10:08 WIB - Dilihat: 110

Menkumham Yasonna Laoly menceritakan kehidupannya sebagai anak kolong (Kanwil Kemenkumham Banten)
Menkumham Yasonna Laoly menceritakan kehidupannya sebagai anak kolong (Kanwil Kemenkumham Banten)

SUGAWA.ID -Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia () Yasonna H Laoly merilis bertajuk “Anak Kolong Menjemput Mimpi”.

Pria kelahiran, 23 Mei 1953 ini ternyata merupakan anak kolong yang sudah terbiasa menjalani hidup sederhana. Sebagai putra seorang polisi yang sederhana ternyata dia memiliki pengalaman hidup yang unik saat masih kecil.

“Kehadiran saya di sini, berjumpa dengan Anda semua untuk membagikan pengalaman hidup saya yang tertuang dalam buku Biografi yang berjudul “Anak Kolong Menjemput Mimpi” in, ” kata Yasonna dalam acara bedah buku bertajuk “Satu Jam Bersama Menteri Hukum dan HAM : Anak Kolong Menjemput Mimpi” di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Banten, Kamis (26/10/2023).

“Dari judulnya, Anda pasti sudah mengira bahwa saya anak polisi yang lazim dijuluki anak kolong. Tidak salah anggapan itu, memang saya anak seorang polisi, tapi soal anak kolong, saya memang lebih sering tidur di kolong. Entah itu kolong meja, kolong bangku dan paling sering kolong tempat tidur,” ungkap sang menteri.

Yasonna menyatakan, kebiasaannya tidur di kolong tersebut bukan disengaja, tetapi karena kondisi rumah orang tuanya yang sangat kecil.

“Ini bukan disengaja, karena memang banyak tamu, banyak saudara dan siapapun datang ke rumah kami. Padahal rumah kami kecil, maklum rumah dinas asrama polisi di Sibolga. Saya menghabiskan masa kecil saya di Sibolga tapi saya lahir di Sorkam, sebuah dusun yang letaknya dekat dengan Sibolga,” ujarnya.

Yasonna mengungkapkan, kendati dirinya anak kampung, namun dia memiliki cita-cita yang sangat tinggi. “Saya ini anak kampung, tapi bercita-cita tinggi, seperti Bung Karno pernah mengatakan: “Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Kalau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang bintang,” ungkapnya.

“Kembali ke soal anak kolong, ayah saya berasal dari Nias bernama Faoga’aro Laoly, pangkat terakhirnya Mayor. Ibu saya Resiana Sihite berasal dari suku Batak,” tambahnya.

Dia mengisahkan, sebelumnya, orang tuanya mengontrak rumah, sampai akhirnya diberi izin tinggal di rumah dinas. “Jangan berpikir rumah dinasnya besar, sama sekali tidak, rumah dinas bapak kami memiliki dua kamar, satu dipakai bapak dan mamak, satu kamar lagi untuk kami, saya punya enam adik, bayangkan betapa sesaknya tidur saling menempelkan kepala macam itu. Kalau ada tamu, kami dievakuasi ke ruang tamu, dan saya kebagian tidur di kolong. Jadi saya ini anak kolong,” katanya.

Lebih jauh Yasonna menceritakan, saat bapaknya bisa membeli rumah, hatinya sangat senang. Meski rumahnya kecil tapi setidaknya dibuatkan kamar baru.

“Pikir saya berarti berakhir pula nasib tidur di kolong. Ternyata Tuhan berkehendak lain, saya tetap tidur di kolong, karena lebih banyak lagi tamu datang dan menginap di rumah,” tuturnya.

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini