Terkait Rencana Bergabungnya Demokrat dan Peluang AHY Dampingi Ganjar Pranowo, Begini Respon Sekjen PDIP

Minggu, 10 September 2023 07:06 WIB - Dilihat: 63

Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) rapat bersama DPD Demokrat seluruh  Indonesia (IG Agus Yudhoyono)
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) rapat bersama DPD Demokrat seluruh Indonesia (IG Agus Yudhoyono)

SUGAWA.ID – Pasca hengkangnya Partai dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) setelah koalisi itu memutuskan menggandengkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai capres dan cawapres, maka Demokrat kini seperti seorang gadis cantik yang siap diperebutkan dua kubu di luar KKP.

Apalagi Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra di sela-sela Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Demokrat menyatakan pihaknya menolak ajakan cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk bergabung kembali dengan koalisi tersebut.

Herzaky mengungkapkan Demokrat sudah move on dan cinta lama bersemi kembali (CLBK) tak mungkin terjadi antara Demokrat dan KKP yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Ke mana arah Demokrat pasca hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) pun jadi pertanyaan. Berbagai spekulasi kemana Partai Demokrat berlabuh terus menggaung di masyarakat.

Namun sedikit banyak teka-teki itu mulai terjawab, setelah Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron mengungkapkan bahwa ada rencana pertemuan antara Ketua Umum Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ().

“Rencana itu ada. Gagasan itu ada,” kata Herman kepada para wartawan ketika disinggung soal kemungkinan bertemuanya dua pentolan partai PDIP dan Demokrat itu.

Ketika disinggung apakah Demokrat akan menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Cawapres pendamping Ganjar Pranowo, Herman Khaeron mengungkapkan bahwa Demokrat sangat berpikir rasional dan tak akan menentukan syarat khusus agar mereka berkoalisi pascahengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

“Demokrat berpikir rasional saja. Kalau kemarin ketika masih gabung dengan NasDem dan PKS, kami memang merintis dari awal, jadi kami punya daya tawar, baik untuk portofolio maupun hal-hal lainnya. Tapi sekarang kan, kami masuk dalam koalisi yang sudah terbentuk. Karena itu berpikir rasional saja, tapi kalau ada ruang terbuka dan dibicarakan secara rasional, bisa jadi porsinya Demokrat,” kata Herman.

Tapi Herman menegaskan Demokrat tak akan memaksa menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono () jadi calon wakil presiden (cawapres) bagi koalisi yang baru.

“Kalau diajak jadi cawapres ya siap, tapi kalau pun tidak, kami lebih rasional untuk bergabung dalam koalisi ke depan. Mengikuti apa pun yang sudah jadi kesepakatan dan komitmen,” kata Herman.

Sementara menanggapi kemungkinan AHY menjadi cawapres Ganjar Pranowo jika jadi bergabung maka Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan keputusan apakah AHY akan jadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo masih bergantung pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini