SUGAWA.ID – Membaca karya sastra Inggris klasik sering kali terasa seperti menapaki jalan berbatu, penuh keindahan, tapi juga penuh tantangan bahasa dan konteks zaman, contohnya karya Shakesepare dengan bahasa yang kompleks dan Beowulf yang menggunakan ejaan lama.
Namun, tidak semua karya Sastra itu sulit dicerna. Ada beberapa karya sastra Inggris yang ditulis dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami tanpa perlu mebolak balik kamus mencari kata kata yang kompleks.
Berikut lima karya Sastra Inggris dengan bahasa yang mudah dipahami dan menjadi ideal bagi siapa pun yang ingin memulai perjalanan ke dunia sastra Inggris.
1. Matilda oleh Roahd Dahl
Nama Roahd Dahl terdengar tidak asing bagi para peminat sastra inggris, salah satunya adalah karyanya yang diadaptasi menjadi film seperti Charlie and Chocolate Factory. Namun, dari semua karya Roahd Dahl, Matilda menjadi salah satu cerita yang mudah dipahami bagi seorang pemula dengan alur cerita yang sederhana: seorang gadis kecil bernama Matilda yang jenius menghadapi kehidupan sekolah dan keluarganya. Roahd Dahl menggunakan kalimat pendek dalam tiap baris namun tetap sarat makna, mencerminkan tulisan yang ringan dibaca namun menyentuh hati.
2. Alice in Wonderland oleh Lewis Caroll
Menceritakan tentang perjalanan Alice yang jatuh ke dunia penuh keanehan dan fantasi, Alice in Wonderland memberikan ruang bagi pembaca untuk terjun dan berimajinasi tentang dunia yang ditelusuri Alice. Lewis Caroll menulis Alice sebagai seorang yang mempunyai rasa ingin tahu, dan kadang menyisipkan permainan logika dan humor yang cukup sederhana dan mudah ditangkap oleh para pembaca. Menjadikan Alice in Wonderland sebgai salah satu pengantar pagi pembaca awam untuk terjun ke dunia Sastra Inggris
3. Animal Farm oleh George Orwell
Meskipun mengandung unsur politik dan sempat menimbulkan kontroversi, Animal Farm sebenarnya adalah novel yang pendek dan mudah dipahami. George Orwell menulis Animal Farm dengan bahasa yang sederhana, menggunakan kisah para hewan di sebuah peternakan sebagai analogi dari dunia politik yang kompleks. Kalimat-kalimatnya singkat dan jelas, membuat pembaca bisa memahami cerita tanpa harus mengetahui teori politik apa pun.
4. Peter Pan oleh J.M Barrie
“Never grow up.” Kalimat itu menjadi inti dari Peter Pan karya J.M. Barrie, kisah tentang anak laki-laki yang menolak menjadi dewasa dan hidup di negeri ajaib bernama Neverland. Bahasa yang digunakan Barrie ringan dan penuh dialog, membuat cerita ini terasa seperti dongeng yang diceritakan untuk anak-anak. Pembaca bisa menikmati petualangan Peter dan Wendy tanpa perlu memikirkan simbol-simbol atau kosakata yang rumit.
5. The Old Man and the Sea oleh Ernest Hemmingway
Karya Ernest Hemingway berjudul The Old Man and the Sea menceritakan perjuangan seorang nelayan tua yang melawan ikan marlin raksasa di laut Kuba, dan cerita pendek ini menjadi salah satu bacaan wajib juga bagi mahasiswa Sastra Inggris. Ernest Hemingway dikenal dengan gaya menulisnya yang pendek, jelas, dan tanpa banyak kata kiasan. Pembaca tidak perlu menafsirkan kalimat yang rumit untuk merasakan semangat, kesabaran, dan keteguhan sang tokoh utama.
Kesimpulan
Kelima karya di atas membuktikan bahwa sastra Inggris tidak selalu harus sulit dan berat. Bahasa yang sederhana justru bisa menjadi jembatan terbaik untuk memahami makna yang dalam. Baik melalui keajaiban dunia Alice, keberanian kecil Matilda, maupun perjuangan sunyi nelayan tua di laut Hemingway — semuanya menunjukkan bahwa kekuatan cerita tidak bergantung pada kerumitan kata, tetapi pada ketulusan penulisnya dalam bercerita.
Membaca karya-karya ini bisa menjadi langkah awal untuk mengenal dunia sastra Inggris tanpa rasa takut. Dari kisah anak-anak hingga alegori politik, semua menawarkan pelajaran yang relevan dan mudah dipahami, bahkan oleh pembaca masa kini.








