SUGAWA.ID — Tak hanya dikenal karena sejarah panjang dan budayanya yang kaya, Tiongkok juga merupakan rumah bagi beberapa ras anjing tertua dan paling bersejarah di dunia. Dari penjaga istana hingga teman berburu di pegunungan, anjing Tiongkok telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat selama ribuan tahun.
Ras-ras ini bukan sekadar hewan peliharaan, tetapi juga simbol status, keberanian, dan bahkan spiritualitas. Bagi masyarakat Tiongkok kuno, anjing dipercaya membawa keberuntungan dan melindungi rumah dari roh jahat. Jejak keberadaan mereka dapat ditemukan dalam lukisan kuno, patung batu, dan bahkan legenda rakyat.
Berikut adalah lima anjing Tiongkok yang masih memikat dunia hingga saat ini dengan keunikan dan sejarahnya yang kaya.
1. Shar Pei – Anjing Keriput dari Guangdong
Shar Pei dikenal luas karena lipatan kulitnya yang tebal dan wajahnya yang “keriput” yang khas. Ras ini berasal dari provinsi Guangdong di Tiongkok selatan dan telah ada selama lebih dari 2.000 tahun.
Awalnya, Shar Pei digunakan sebagai anjing penjaga dan pemburu babi hutan di desa-desa. Bulunya yang tebal dan longgar membantu melindunginya dari hewan liar. Namun, di balik penampilannya yang garang, Shar Pei lembut dan sangat setia kepada pemiliknya.
Selama Revolusi Kebudayaan, populasi Shar Pei hampir punah karena peraturan yang melarang memelihara hewan peliharaan. Untungnya, beberapa di antaranya diselamatkan dan dibiakkan di Hong Kong dan Amerika Serikat. Saat ini, Shar Pei adalah salah satu ras anjing Tiongkok terpopuler di dunia.
2. Chow Chow – Singa Kecil dari Utara
Dengan surai tebal seperti singa dan lidah biru keunguan, Chow Chow adalah salah satu ras anjing paling ikonis dari Tiongkok utara.
Chow Chow diyakini telah ada sejak Dinasti Han (sekitar 200 SM), dan berfungsi sebagai anjing penjaga kuil, pemburu, dan simbol kekuasaan kerajaan. Tubuhnya yang tegap dan ekspresi wajahnya yang serius seringkali memberinya penampilan yang anggun dan berwibawa.
Dalam budaya Tiongkok, Chow Chow dianggap sebagai simbol kesetiaan dan keberanian. Di zaman modern, anjing ini telah menjadi anjing peliharaan favorit di banyak negara karena sifatnya yang mandiri namun penyayang.
3. Pekingese – Anjing Istana Kekaisaran
Jika ada anjing yang benar-benar mewujudkan kemewahan istana Tiongkok kuno, itu adalah Pekingese. Ras kecil berbulu panjang ini berasal dari Beijing (sebelumnya dikenal sebagai Peking) dan telah menjadi hewan peliharaan eksklusif keluarga kerajaan selama ribuan tahun.
Konon, Pekingese dianggap sebagai perwujudan singa suci penjaga kuil Buddha. Oleh karena itu, hanya keluarga kerajaan atau keluarga kekaisaran yang diizinkan memeliharanya — bahkan rakyat jelata yang ketahuan memelihara Pekingese dapat menghadapi hukuman berat.
Setiap anjing Pekingese hidup dalam kemewahan istana, dirawat oleh para pelayan yang berdedikasi, dan dianggap membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Setelah jatuhnya Dinasti Qing, ras ini dikenal dunia Barat melalui hadiah diplomatik kepada keluarga kerajaan Inggris. Saat ini, anjing Peking tetap menjadi simbol keanggunan dan keanggunan Tiongkok.
4. Tibetan Mastiff – Penjaga Himalaya
Dikenal sebagai anjing penjaga paling legendaris di Tibet, Tibetan Mastiff memiliki tubuh yang besar, bulu yang tebal, dan suara gonggongan yang dalam. Di dataran tinggi Tibet, mereka digunakan untuk menjaga biara dan ternak dari serigala dan harimau salju.
Tibetan Mastiff dianggap suci dalam budaya Buddha Tibet. Banyak patung singa penjaga di depan kuil-kuil Tiongkok diyakini terinspirasi oleh anjing ini. Dalam legenda setempat, anjing ini dipercaya memiliki kekuatan spiritual untuk mengusir roh jahat dan melindungi pemiliknya dari bahaya.
Ras ini pernah menjadi simbol status dan kekayaan di Tiongkok modern, terutama di awal tahun 2010-an, ketika harga anjing ini bisa mencapai jutaan yuan per ekor. Namun, popularitasnya telah stabil, dan banyak orang menemukan kembali nilai historis dan perannya sebagai penjaga tradisional.
5. Shih Tzu – Anjing Suci Kuil Buddha
Nama “Shih Tzu” berarti “Singa Kecil” dalam bahasa Mandarin. Ras ini diciptakan oleh para biksu Tibet sebagai hadiah untuk kaisar Tiongkok pada masa Dinasti Ming dan Qing. Shih Tzu kemudian dibiakkan di istana kekaisaran sebagai anjing pendamping bagi para bangsawan.
Dengan bulunya yang panjang dan berkibar serta wajah yang ceria, Shih Tzu memiliki kepribadian yang ramah dan penuh kasih sayang. Mereka sering digambarkan sebagai simbol perdamaian dan kemakmuran. Hingga saat ini, Shih Tzu tetap menjadi salah satu ras anjing terpopuler di dunia, terutama karena sifatnya yang ceria dan mudah beradaptasi.
Lebih dari Sekadar Hewan Peliharaan
Anjing-anjing ikonis Tiongkok lebih dari sekadar sepotong sejarah atau warisan genetik. Mereka adalah saksi hidup ribuan tahun perubahan sosial dan budaya.
Dari istana-istana megah di Beijing hingga biara-biara terpencil di Himalaya, setiap ras membawa kisah tersendiri tentang kesetiaan, keberanian, dan hubungan antara manusia dan hewan. Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa setiap anjing Tiongkok menyimpan sepotong sejarah bangsanya.
Saat ini, di tengah modernisasi dan gaya hidup urban, peran mereka mungkin telah berubah—dari penjaga istana menjadi pendamping keluarga. Namun makna yang mereka tinggalkan tetap sama: bahwa kasih sayang dan kesetiaan melampaui waktu dan peradaban.













