SUGAWA.ID – Sejarah kekaisaran Tiongkok bukan hanya diwarnai kepahlawanan dan kebijaksanaan, tetapi juga kisah para kaisar paling mesum yang larut dalam nafsu.
Dari selir yang tak terhitung jumlahnya hingga pesta pora di istana, merupakan tabiat kaisar paling mesum yang dikenang bukan karena prestasi, melainkan gaya hidup mesum yang sering mempercepat runtuhnya dinasti.
Ini 5 kaisar paling mesum yang pernah berkuasa di Tiongkok.
- Kaisar Jie dari Xia (夏桀) – Pemabuk Nafsu
Kaisar terakhir Dinasti Xia ini terkenal dengan kehidupan mewah, pesta anggur, dan selir yang berlimpah. Ia lebih sibuk memuaskan nafsu daripada mengurus rakyat. Dinasti Xia pun tumbang.
Menurut Prof. Li Xueqin, arkeolog Tiongkok, “Kisah Jie adalah peringatan bahwa korupsi moral bisa menghancurkan legitimasi politik secepat bencana alam.”
- Kaisar Zhou dari Shang (商纣王) – Raja Tirani dan Wanita
Ia sering digambarkan sebagai penguasa kejam dan mesum, terutama karena pengaruh selir legendaris Daji. Konon ia membuat “Kolam Anggur dan Hutan Daging” untuk pesta pora istana.
Kisah kekejaman kaisar Zhou ini sendiri sempat diabadikan dalam kisah novel Feng Shen (Penganugerahan Dewa).
Dr. Wilt Idema dari Harvard menekankan, “Cerita tentang Zhou dan Daji adalah narasi moral. Ia dipakai Konfusianisme untuk menunjukkan kehancuran akibat hawa nafsu.”
- Kaisar Huan dari Han (漢桓帝) – Boneka Selir dan Kasim
Kaisar Huan membiarkan istana dikuasai kasim dan selir. Ia lebih senang bersenang-senang dengan wanita istana ketimbang memimpin. Masa pemerintahannya ditandai korupsi parah.
Sejarawan Rafe de Crespigny mencatat, “Era Huan adalah titik awal kehancuran Dinasti Han. Kaisar yang lemah karena syahwat memberi ruang bagi faksi kasim untuk merajalela.”
- Kaisar Xuanzong dari Tang (唐玄宗) – Terkekang oleh Yang Guifei
Di awal pemerintahannya, Xuanzong bijak. Namun setelah jatuh cinta pada Yang Guifei, ia terbuai asmara hingga melupakan urusan negara. Perang An Lushan meledak, mengguncang Dinasti Tang.
Prof. Edward Schafer menulis, “Xuanzong bukan sekadar kaisar mesum, melainkan tragis: cinta butanya pada Yang Guifei menelan seluruh dinasti.”
- Kaisar Zhengde dari Ming (明武宗, Zhu Houzhao) – Kaisar Hedon
Zhengde dikenal eksentrik: mendirikan “kota mini” di dalam istana untuk pesta liar, menyamar keluar istana mencari kesenangan, bahkan membentuk kelompok hiburan pribadi. Negara terbengkalai.
Dr. Ray Huang dalam bukunya 1587, A Year of No Significance menyebut, “Zhengde adalah contoh klasik bagaimana kaisar muda yang tak terkendali bisa merusak stabilitas negara hanya demi kesenangan pribadi.”
Kisah lima kaisar ini menegaskan bahwa dalam sejarah Tiongkok, nafsu berlebihan bukan sekadar urusan pribadi. Ia kerap menjadi biang runtuhnya dinasti, membuktikan pepatah klasik: “Mengendalikan diri lebih sulit daripada mengendalikan negara.”