SUGAWA.ID -Carina Joe adalah ilmuwan Indonesia yang namanya mendunia berkat kontribusinya dalam pengembangan vaksin Oxford-AstraZeneca.
Carina Joe, perempuan kelahiran Jakarta, 21 April 1989 ini jadi salah satu sosok penting di balik produksi massal vaksin yang membantu menyelamatkan jutaan nyawa selama pandemi Covid-19.
Sejak remaja, Carina Joe sudah menunjukkan kecerdasannya yang luar biasa. Ia menempuh pendidikan di SMA Kristen 1 Penabur Jakarta melalui program percepatan, kemudian melanjutkan studi sarjana di University of Hong Kong.
Rasa ingin tahunya yang besar membawanya merantau ke Australia untuk menempuh gelar master dan doktoral di RMIT University, sebelum akhirnya bergabung dengan Jenner Institute, Universitas Oxford.
Di Oxford, Carina Joe mengambil peran krusial dalam tim riset vaksin adenovirus. Ia bertugas mempercepat proses produksi vaksin dari skala laboratorium kecil ke skala industri yang bisa memenuhi kebutuhan global.
Hanya dalam enam bulan, tim dimana Carina Joe terlibat di dalamnya mampu mencapai peningkatan produksi hingga ribuan liter — sebuah capaian yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun.
Saat virus corona merebak awal 2020, dunia berpacu dengan waktu untuk menemukan solusi. Carina Joe bersama tim Oxford-AstraZeneca bekerja siang malam. Ia mengakui, pada Februari 2020 hasil riset mereka baru setara “dua sendok makan” vaksin. Namun berkat inovasi proses manufaktur, dalam hitungan bulan vaksin tersebut bisa diproduksi dalam skala global dengan biaya terjangkau.
Atas dedikasinya, Carina Joe memperoleh berbagai penghargaan: mulai dari Achmad Bakrie Award 2023, hingga Bintang Jasa Utama dari Presiden Republik Indonesia pada 2025. Ia juga dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan oleh Universitas Airlangga. Selain itu, ia tercatat sebagai salah satu pemegang paten vaksin AstraZeneca.
Carina Joe selalu menekankan bahwa dunia sains penuh tantangan, kegagalan, dan proses panjang. Namun ia percaya penelitian adalah “maraton, bukan sprint.”
Di masa depan, ia ingin berbagi ilmu dengan generasi muda Indonesia dan mendorong lebih banyak ilmuwan tanah air berani bermimpi besar di kancah internasional.
