Skip to content
  • Rabu, 19 November 2025
  • 2:57 am
  • Sosial Media Kami
Sugawa
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Home
  • María Corina Machado: Perempuan yang Menyalakan Kembali Demokrasi Venezuela
Kategori
  • Bisnis dan Iptek (21)
  • Budaya (28)
  • Komunitas (3)
  • Sastra dan Komik (8)
  • Sejarah dan Mitologi (34)
  • Sosok (17)
Sosok

María Corina Machado: Perempuan yang Menyalakan Kembali Demokrasi Venezuela

sugawai1 Okt 13, 2025 0

SUGAWA.ID – Ketika dunia mendengar nama María Corina Machado diumumkan sebagai peraih Nobel Perdamaian 2025, banyak yang tertegun.

María Corina Machado, perempuan dari Caracas ini bukan presiden, bukan diplomat, bukan pula pemimpin partai besar. Ia hanyalah seorang warga sipil yang berani berdiri tegak melawan rezim yang menindas bangsanya.

Komite Nobel Norwegia menyebut María Corina Machado sebagai “nyala demokrasi di tengah kegelapan politik.”

Kalimat itu bukan pujian kosong. Selama dua dekade terakhir, María Corina Machado menjadi wajah dari perjuangan tanpa kekerasan di Venezuela, negara yang terjebak dalam krisis ekonomi, represi politik, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Lahir di Caracas pada 7 Oktober 1967, María Corina Machado tumbuh di keluarga terpandang. Ia mengenyam pendidikan teknik industri dan sempat berkarier di dunia bisnis. Namun hidupnya berubah ketika pada awal 2000-an ia mendirikan Súmate, organisasi pemantau pemilu independen. Langkah ini membuatnya langsung berhadapan dengan pemerintahan Hugo Chávez yang kala itu memusatkan kekuasaan.

“Saya tidak melawan demi jabatan, saya melawan demi masa depan anak-anak Venezuela,” ujarnya suatu ketika. Kalimat itu menjadi semacam semboyan bagi banyak rakyat yang kehilangan suara di negeri sendiri.

Sebagai tokoh oposisi, María Corina Machado kerap diintimidasi. Ia dilarang maju dalam pemilihan presiden 2024, dicap musuh negara, bahkan hidup dalam ancaman. Namun ia tidak meninggalkan tanah airnya. Ia memilih bertahan dan menjadi simbol bahwa keberanian tidak selalu berarti mengangkat senjata, tetapi menolak tunduk pada ketakutan.

Ketika namanya disebut di Oslo pada 10 Oktober 2025, tangisnya pecah. “Oh my God… I have no words,” katanya dalam sambungan telepon dengan Komite Nobel. Ia kemudian mendedikasikan penghargaan itu untuk rakyat Venezuela: “yang berjuang tanpa senjata, tapi dengan hati yang tak pernah menyerah.”

Penghargaan ini membawa pesan kuat bagi dunia. Bahwa demokrasi, meski rapuh, tetap bisa diperjuangkan lewat jalan damai. Bahwa suara satu perempuan dari Caracas bisa mengguncang kesunyian internasional atas penderitaan sebuah bangsa.

María Corina Machado kini menjadi ikon global. Dalam dirinya, dunia melihat keberanian sipil yang lahir dari luka panjang. Ia tidak hanya mewakili perjuangan rakyat Venezuela, tetapi juga setiap orang yang menolak dikekang oleh kekuasaan yang menindas.

Komite Nobel menulis, “Alat demokrasi adalah alat perdamaian.” Dan María Corina Machado telah membuktikan kalimat itu dengan hidupnya sendiri.

Nobel ini mungkin tidak serta-merta mengubah nasib Venezuela. Namun ia menyalakan kembali harapan: bahwa perubahan selalu dimulai dari keberanian satu orang untuk berkata “tidak” pada ketidakadilan.

Dari Caracas yang berdebu, dunia kembali belajar bahwa demokrasi bukan hadiah dari kekuasaan, melainkan hasil dari keteguhan hati mereka yang menolak menyerah.


María Corina MachadoNobel PerdamaianVenezuela
sugawai1

Website: https://sugawa.id

Related Story
Sosok
Franz Kafka dan Keterasingan Modern
sugawai1 Nov 7, 2025
Sosok
John Lie: Pahlawan Laut yang Melampaui Batas Etnis dan Mengarungi Gelombang Revolusi
sugawai1 Nov 5, 2025
Sosok
Mulan: Pahlawan Wanita Tiongkok yang Melampaui Waktu
sugawai1 Okt 26, 2025
Sosok
Wu Zetian: Dari Selir Istana Menjadi Kaisar Wanita Paling Kejam dalam Sejarah Tiongkok
sugawai1 Okt 20, 2025
Sosok
Mengenal J.R.R Tolkien: Arsitek Dunia Fantasi
sugawai1 Okt 15, 2025
Sosok
Zhuge Liang: Jenderal yang Mengukir Sejarah Lewat Kecerdasan, Bukan Kekerasan
sugawai1 Okt 11, 2025
Sosok
Lima Perempuan Paling Berpengaruh di Asia 2025: Ketangguhan, Empati, dan Visi di Balik Panggung Bisnis
sugawai1 Okt 10, 2025
Sosok
Yue Fei: Jenderal yang Dikalahkan oleh Kesetiaan
sugawai1 Okt 9, 2025
Sosok
Greta Thunberg: Dari Pejuang Iklim ke Simbol Perlawanan Kemanusiaan
sugawai1 Okt 8, 2025
Sosok
Aldila Sutjiadi: Jejak Emas Petenis Puteri Indonesia di Panggung Dunia
sugawai1 Okt 7, 2025
Sosok
Tilly Norwood, Aktris yang Picu Amarah Hollywood
sugawai1 Okt 5, 2025
Sosok
Carina Joe, Ilmuwan Indonesia di Oxford yang Berperan dalam Vaksin AstraZeneca
sugawai1 Okt 5, 2025

Copyright © 2025 | Sugawa.id | NewsExo by ThemeArile

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami