Skip to content
  • Rabu, 19 November 2025
  • 2:07 am
  • Sosial Media Kami
Sugawa
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Home
  • Yue Fei: Jenderal yang Dikalahkan oleh Kesetiaan
Kategori
  • Bisnis dan Iptek (21)
  • Budaya (28)
  • Komunitas (3)
  • Sastra dan Komik (8)
  • Sejarah dan Mitologi (34)
  • Sosok (17)
Sosok

Yue Fei: Jenderal yang Dikalahkan oleh Kesetiaan

sugawai1 Okt 9, 2025 0

SUGAWA.ID – Di tengah masa perang dan runtuhnya kepercayaan pada pemerintahan, ada satu pria yang tak pernah mau tunduk kepada individu. Namanya adalah Yue Fei, sosok pria yg hanya setia pada tanah airnya. Ia adalah pahlawan bagi rakyat, namun menjadi sebuah ancaman bagi kesempurnaan yang semu di dalam istana.

Hanya Menyedihkan dalam Ingatan

Lahir pada tahun 1103, di tengah gejolak Dinasti Song, Yue Fei tumbuh dalam kemiskinan. Ayahnya wafat saat ia masih kecil, dan hanya ibunya yang menjadi panutannya. Dalam kisah yang kini jadi legenda, sang ibu menato empat huruf besar di punggung putranya:

“尽忠报国” — Mengabdi sepenuh hati kepada negara.

Anak itu tak pernah melupakan rasa sakit dari jarum bukan karena lukanya, tetapi karena sumpah yang tertanam dalam dagingnya.

Jendral yang Tak Terkalahkan

Ketika bangsa Jurchen menyerbu dari utara, Yue Fei berdiri menjadi perisai bagi negara yang hampir runtuh. Namanya membuat musuh gentar, dan memberi harapan pada rakyat yang kelelahan. Dengan strategi gerilya yang brilian, kavaleri secepat kilat, dan disiplin sekeras baja, ia merebut wilayah demi wilayah dari tangan Jin.

Namun Yue Fei bukan sekadar jenderal brilian, ia adalah legenda yang menjadi simbol harapan di masa di mana pengkhianatan dan ketakutan mendikte segalanya.

Namun, kejayaan seperti itu terlalu menyilaukan bagi mereka yang bersembunyi di balik tirai istana.

Di Balik Tirai Kekuasaan

Kaisar Gaozong dari Song Selatan sangat menginginkan perdamaian dan justru lebih memilih perdamaian diplomatik dengan musuh yang selama ini dilawan Yue Fei. Ia khawatir kemenangan militer yang dipimpin Yue Fei secara terus-menerus akan mengalihkan kesetiaan rakyat dari kekaisaran dan justru beralih ke sang jendral.

Lalu muncullah Qin Hui, pejabat istana licik yang menjadi penghubung antara istana dan pengaruh asing. Dengan tuduhan palsu, ia menjatuhkan Yue Fei. Sang kaisar mengeluarkan perintah penarikan pasukan.

Dalam sejarah, ini dikenal dengan tiga kata yang menjadi kutukan:

“Dua Belas Perintah Medali Emas” (十二道金牌)

Yue Fei patuh, bukan karena takut, tapi karena prinsip yang telah ibunya ajarkan kepadanya.

Tak lama kemudian, ia ditangkap dan akhirnya dieksekusi mati, tanpa pengadilan, tanpa bukti. Ketika ditanya apa kesalahan Yue Fei, Qin Hui hanya mengucapkan tiga kata yang kini menjadi legenda:

“Mungkin saja dia bersalah.” (莫须有)

Tiga kata yang membunuh seorang legenda.

Namun di Hati Rakyat, Ia Tak Pernah Mati

Hari ini, makam Yue Fei berdiri di Hangzhou, menghadap patung-patung besi Qin Hui dan istrinya yang berlutut dalam aib abadi. Penduduk yang lewat masih sering meludahi patung-patung besi itu sebagai bentuk keadilan kecil bagi Yue Fei yang telah dikhianati oleh kekaisaran.

Yue Fei adalah seorang jenderal, tapi lebih dari itu. Ia adalah sebuah gagasan terlalu murni untuk dunia yang terlalu kotor. Seorang pria yang memilih kesetiaan, meskipun pengkhianatan merupakan jalan yang jauh lebih mudah.

Meskipun wilayah yang ia perjuangkan sempat jatuh, namanya tetap hidup bukan karena kemenangan yang diraihnya, tetapi karena prinsip yang tak bisa dibunuh oleh kekuasaan.


PengkhianatanSejarah TiongkokYue Fei
sugawai1

Website: https://sugawa.id

Related Story
Sosok
Franz Kafka dan Keterasingan Modern
sugawai1 Nov 7, 2025
Sosok
John Lie: Pahlawan Laut yang Melampaui Batas Etnis dan Mengarungi Gelombang Revolusi
sugawai1 Nov 5, 2025
Sosok
Mulan: Pahlawan Wanita Tiongkok yang Melampaui Waktu
sugawai1 Okt 26, 2025
Sosok
Wu Zetian: Dari Selir Istana Menjadi Kaisar Wanita Paling Kejam dalam Sejarah Tiongkok
sugawai1 Okt 20, 2025
Sosok
Mengenal J.R.R Tolkien: Arsitek Dunia Fantasi
sugawai1 Okt 15, 2025
Sosok
María Corina Machado: Perempuan yang Menyalakan Kembali Demokrasi Venezuela
sugawai1 Okt 13, 2025
Sosok
Zhuge Liang: Jenderal yang Mengukir Sejarah Lewat Kecerdasan, Bukan Kekerasan
sugawai1 Okt 11, 2025
Sosok
Lima Perempuan Paling Berpengaruh di Asia 2025: Ketangguhan, Empati, dan Visi di Balik Panggung Bisnis
sugawai1 Okt 10, 2025
Sosok
Greta Thunberg: Dari Pejuang Iklim ke Simbol Perlawanan Kemanusiaan
sugawai1 Okt 8, 2025
Sosok
Aldila Sutjiadi: Jejak Emas Petenis Puteri Indonesia di Panggung Dunia
sugawai1 Okt 7, 2025
Sosok
Tilly Norwood, Aktris yang Picu Amarah Hollywood
sugawai1 Okt 5, 2025
Sosok
Carina Joe, Ilmuwan Indonesia di Oxford yang Berperan dalam Vaksin AstraZeneca
sugawai1 Okt 5, 2025

Copyright © 2025 | Sugawa.id | NewsExo by ThemeArile

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami