Skip to content
  • Rabu, 19 November 2025
  • 1:59 am
  • Sosial Media Kami
Sugawa
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Home
  • Zhuge Liang: Jenderal yang Mengukir Sejarah Lewat Kecerdasan, Bukan Kekerasan
Kategori
  • Bisnis dan Iptek (21)
  • Budaya (28)
  • Komunitas (3)
  • Sastra dan Komik (8)
  • Sejarah dan Mitologi (34)
  • Sosok (17)
Sosok

Zhuge Liang: Jenderal yang Mengukir Sejarah Lewat Kecerdasan, Bukan Kekerasan

sugawai1 Okt 11, 2025 0

Dalam catatan sejarah Tiongkok, banyak jenderal dikenal karena pedangnya. Namun hanya sedikit dari mereka yang dikenang karena pikirannya. Salah satunya adalah Zhuge Liang, seorang penasihat militer, ahli strategi, ilmuwan, sekaligus negarawan yang hingga saat ini tak hilang dari ingatan.

Zhuge Liang bukan hanya tokoh dari kisah Romance of the Three Kingdoms. Ia adalah simbol dari kebijaksanaan dan akal sehat di tengah gemuruh peperangan.

Sang Naga Tidur

Dilahirkan pada tahun 181 M, Zhuge Liang dikenal sebagai sosok yang pendiam namun tajam pikirannya sejak masih muda. Ia dijuluki “Wolong”, atau “naga tidur” yaitu sebuah panggilan yang menggambarkan potensi besar yang menunggu untuk waktu yang tepat untuk bangkit. Saat Liu Bei, salah satu pemimpin utama pada masa Tiga Kerajaan, datang tiga kali ke kediaman Zhuge Liang untuk memintanya menjadi penasihat, Zhuge Liang akhirnya menerima. Sejak itulah sejarah berubah.

Di medan perang, Zhuge Liang bukan sekadar orang yang ahli dalam strategi. Ia juga adalah seorang pemikir. Ketika lawannya menggunakan kekuatan, ia menggunakan kecerdasannya. Salah satu kisah yang melegenda adalah saat ia menggunakan taktik “Empty City Stratagem” yaitu membuka gerbang kota dan memainkan alat musik dengan tenang saat pasukan musuh mendekat. Musuh, yang tahu betapa cerdasnya Zhuge Liang, justru mundur karena mencium perangkap yang sebenarnya tidak ada. Ia pun memperoleh kemenangan, hanya dengan menggunakan ketenangan dan reputasinya.

Ketika Roti Menggantikan Kepala

Bukan hanya di medan perang Zhuge Liang menunjukkan kebijaksanaannya. Dalam sebuah ekspedisi ke wilayah selatan, pasukannya harus menyeberangi sungai yang dipercaya oleh penduduk setempat dijaga roh-roh air. Menurut ritual lama, syarat agar bisa menyeberangi sungai itu adalah mengorbankan kepala manusia.

Zhuge Liang menolak untuk mengorbankan prajuritnya. Sebagai gantinya, ia menciptakan makanan berbentuk kepala manusia yang terbuat dari adonan tepung berisi daging, lalu dikukus. Kemudian ia melemparkan makanan itu ke sungai, dan berhasil. Akhirnya pasukannya bisa menyeberangi sungai tersebut tanpa darah yang tumpah. Legenda menyebut makanan itu sebagai asal-usul dari mantou, yang kemudian menjadi bakpao.

Di titik itulah Zhuge Liang bukan hanya menjadi ahli strategi, tapi juga menjadi simbol dari bagaimana manusia bisa mengatasi tradisi berdarah dengan akal dan rasa kemanusiaan.

Warisan Sang Jenderal

Zhuge Liang meninggal di usia 54 tahun, tetapi warisannya masih akan terus hidup. Bukan hanya lewat buku-buku strategi militer, tetapi juga lewat nilai-nilai yang ia pegang: berpikir sebelum bertindak, memilih kecerdasan daripada kekerasan, dan menggunakan ilmu untuk melindungi dan bukan untuk menindas.

Ia bukan jenderal biasa. Ia adalah filsuf di medan perang, ilmuwan di tengah kekacauan, dan manusia yang percaya bahwa perang terbaik adalah yang tak perlu dimenangkan dengan pedang.


BakpaoSejarah TiongkokZhuge Liang
sugawai1

Website: https://sugawa.id

Related Story
Sosok
Franz Kafka dan Keterasingan Modern
sugawai1 Nov 7, 2025
Sosok
John Lie: Pahlawan Laut yang Melampaui Batas Etnis dan Mengarungi Gelombang Revolusi
sugawai1 Nov 5, 2025
Sosok
Mulan: Pahlawan Wanita Tiongkok yang Melampaui Waktu
sugawai1 Okt 26, 2025
Sosok
Wu Zetian: Dari Selir Istana Menjadi Kaisar Wanita Paling Kejam dalam Sejarah Tiongkok
sugawai1 Okt 20, 2025
Sosok
Mengenal J.R.R Tolkien: Arsitek Dunia Fantasi
sugawai1 Okt 15, 2025
Sosok
María Corina Machado: Perempuan yang Menyalakan Kembali Demokrasi Venezuela
sugawai1 Okt 13, 2025
Sosok
Lima Perempuan Paling Berpengaruh di Asia 2025: Ketangguhan, Empati, dan Visi di Balik Panggung Bisnis
sugawai1 Okt 10, 2025
Sosok
Yue Fei: Jenderal yang Dikalahkan oleh Kesetiaan
sugawai1 Okt 9, 2025
Sosok
Greta Thunberg: Dari Pejuang Iklim ke Simbol Perlawanan Kemanusiaan
sugawai1 Okt 8, 2025
Sosok
Aldila Sutjiadi: Jejak Emas Petenis Puteri Indonesia di Panggung Dunia
sugawai1 Okt 7, 2025
Sosok
Tilly Norwood, Aktris yang Picu Amarah Hollywood
sugawai1 Okt 5, 2025
Sosok
Carina Joe, Ilmuwan Indonesia di Oxford yang Berperan dalam Vaksin AstraZeneca
sugawai1 Okt 5, 2025

Copyright © 2025 | Sugawa.id | NewsExo by ThemeArile

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami